Achmad Hambali, S.Pd., Gr.

Guru Penggerak Angkatan 7 - Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Ac

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Memahami Struktur Teks Berita, Contoh dan Unsur-unsurnya

 Memahami Struktur Teks Berita, Contoh dan Unsur-unsurnya

Memahami contoh teks berita dan unsur-unsurnya akan membuat kita lebih mudah menyaring informasi.



Teks berita, apa pun bentuk dan mediumnya, tanpa disadari sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Di era digital seperti saat ini, membaca berita pun jauh lebih mudah, karena bisa dilakukan hanya dari gadget yang kita gunakan sehari-hari. Selain mengonsumsi berita sebagai asupan informasi sehari-hari, kita juga perlu memahami struktur teks berita agar bisa menyaring kebenaran sebuah berita atau informasi.

 

Struktur teks berita, umunya terdiri dari tiga bagian yaitu judul, teras berita, badan berita, dan kaki berita. Setiap bagian dari struktur berita memiliki fungsinya masing-masing, dan tetap harus memenuhi unsur-unsur teks berita yaitu 5W+1H, atau dalam bahasa Indonesia disebut Asdikamba.

Struktur Teks Berita dan Contohnya

 

Telah disebutkan sebelumnya, struktur teks berita adalah judul, teras berita, badan berita dan kaki berita. Untuk memahami lebih lanjut, berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing struktur teks berita dan contoh teks berita.

 

Judul

Struktur teks berita yang pertama adalah judul atau headline. Judul berisi kata kunci yang menggambarkan apa isi beritanya. Selain harus menarik, biasanya judul berita mengandung beberapa unsur-unsur teks berita.


Contoh judul berita adalah: Aturan PPKM Level 3: Tak Ada Cuti Bagi ASN-Pegawai Swasta saat Nataru. Judul berita tersebut sudah menggambarkan apa isi beritanya, yaitu tentang peraturan PPKM Level 3 saat libur Natal dan Tahun Baru.

 

Teras Berita

Teras berita atau juga disebut sebagai lead news, terletak di awal paragraf, dan berisi pokok atau inti dari berita tersebut. Melansir dari laman Rumah Belajar Kemdikbud, teras berita umumnya terdiri dari tiga kalimat, serta memberikan gambaran umum dari isi berita.


Contoh teras berita adalah sebagai berikut:

Pemerintah telah resmi menerbitkan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 saat Natal dan tahun baru mendatang. Dalam aturan tersebut Aparatur Sipil Negara (ASN), pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), karyawan swasta serta personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri dilarang mengambil cuti pada periode 24 Desember hingga 2 Januari 2022.

 

Badan Berita

Badan berita menjadi struktur teks berita yang ketiga. Badan berita sangat penting karena berisi informasi yang menjelaskan informasi yang ada di struktur teks berita yang sebelumnya, teras berita.

 

Untuk contoh berita, adalah sebagai berikut:

 

Aturan tersebut termaktub dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2021 yang diteken Mendagri Tito Karnavian, Senin (22/11). Selain itu pemerintah mengimbau buruh untuk menunda cuti setelah periode libur Nataru.


Ketentuan lebih lanjut selama periode libur Nataru akan diatur lebih lanjut oleh Kementerian/Lembaga teknis terkait,” bunyi poin G Inmendagri tersebut.

 

Pemerintah akan mengawasi protokol kesehatan di tiga aktivitas yakni saat peribadatan Natal, tempat perbelanjaan, serta tempat wisata. Tak hanya itu,  pelaku perjalanan masuk dari luar negeri termasuk bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) akan diperketat.

 

Sedangkan pemerintah mengimbau sekolah untu membagikan rapor semester 1 siswa pada bulan Januari 2022. Meski demikian, sekolah dapat terus menggelar kegiatan belajar mengajar selama periode Natal dan tahun baru.

 

Selain itu pemerintah juga meniadakan kegiatan seni, budaya, dan olahraga selama tanggal 24 Desember hingga 2 Januari. Begitu pula alun-alun yang ada di seluruh Indonesia juga akan ditutup selama periode tersebut.

 

Sedangkan aturan resepsi pernikahan mengacu pada aturan PPKM Level 3 yang telah ada. Dalam Inmendagri nomor 60, pelaksanaan resepsi bisa dilakukan dengan kapasitas maksimal 25% dan tak ada makan di tempat.

 

Kaki Berita

Struktur teks berita yang terakhir adalah kaki berita. Kaki berita menampilkan informasi tambahan, dan tidak memengaruhi isi teks berita secara keseluruhan. Unsur-unsur Teks Berita Seperti telah dijelaskan sebelumnya, unsur-unsur teks berita adalah 5W+1H atau what, who, where, when, why dan how. Untuk membedah unsur-unsur teks berita, berikut ini adalah contoh teks berita singkat, yang dilansir dari situs Rumah Belajar Kemdikbud.

 

"Sepuluh hari menjelang Lebaran, Sabtu (15/11), Pelabuhan Penyeberangan Merak mulai dipadati truk-truk yang mengangkut barang non-sembilan bahan pokok. Tingginya arus truk dalam dua hari terakhir berkaitan dengan adanya larangan melintas bagi truk non-sembilan bahan pokok (sembako) pada 21-25 November. Larangan itu berlaku bagi truk bersumbu lebih dari dua, truk gandengan, truk tempelan, dan truk kontainer."

 

1.      What (apa)

Unsur teks berita yang pertama adalah Apa yang menyebabkan terjadinya kepadatan di Pelabuhan Penyeberangan Merak? Pada contoh teks berita singkat di atas, informasi “apa” ada pada kalimat Tingginya arus truk dalam dua hari terakhir berkaitan dengan adanya larangan melintas bagi truk non-sembilan bahan pokok (sembako) pada 21-25 November.”

 

2.      Who (siapa)

Berikutnya adalah “siapa”. Unsur teks berita ini adalah: Siapa yang terdampak dari kepadatan di Pelabuhan Penyeberangan Merak? Teks berita di atas menjelaskan bahwa truk non-sembilan bahan pokok adalah yang terdampak. Hal ini dijelaskan dalam kalimat Larangan itu berlaku bagi truk bersumbu lebih dari dua, truk gandengan, truk tempelan, dan truk kontainer."

 

3.      Where (di mana)

Kemudian, contoh teks berita singkat di atas juga menjelaskan lokasi, di mana terjadinya kepadatan truk. “Pelabuhan Penyeberangan Merak mulai dipadati truk-truk yang mengangkut barang non-sembilan bahan pokok."

 

4.      When (kapan)

Contoh teks berita singkat di atas juga memberikan informasi yang jelas, tentang unsur teks berita yang satu ini. Kapan larangan melintas bagi truk non-sembilan bahan pokok berlangsung? “Larangan melintas bagi truk non-sembilan bahan pokok (sembako) pada 21-25 November.”

 

5.      Why (kenapa)

Unsur teks berita yang selanjutnya adalah “kenapa”. Contoh teks berita singkat di atas, menjelaskan kenapa terjadi kepadatan di Pelabuhan Penyeberangan Merak, pada kalimat “Tingginya arus truk dalam dua hari terakhir berkaitan dengan adanya larangan melintas bagi truk non-sembilan bahan pokok.”

 

6.      How (bagaimana)

Teks berita singkat di atas juga menjelaskan tentang, bagaimana imbas dari peraturan ini, yaitu terjadinya kepadatan truk di Pelabuhan Penyeberangan Merak. Dengan memahami struktur teks berita, melihat contoh teks berita singkat, serta mempelajari unsur-unsur teks berita, kita bisa lebih mengerti tentang berita atau informasi yang kita baca dan meminimalisir terjadinya penyebaran misinformasi atau hoax.

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Kata Kerja Mental

 Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Kata Kerja Mental

 

Kata kerja mental adalah jenis kata kerja dimana subjek memberikan respon. Kata kerja mental menggambarkan afeksi, kognisi, dan persepsi. Berikut contoh kata kerja mental dan ciri-cirinya.

 

Kata kerja mental merupakan jenis kata kerja di mana subjek sedang melakukan sesuatu. Misalnya, ketika seseorang memberikan respons, terhadap sesuatu yang bisa dilihat dan diamati. Jenis kata kerja ini, digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya ketika menyampaikan opini atau berdebat.

Contoh kata kerja mental antara lain, makan, membaca, menulis. Kata tersebut, dapat diamati dan dilihat oleh indra. Kata kerja mental ini menggambarkan perilaku seseorang terhadap fenomena atau kejadian yang dialami.

 

 

Ciri-ciri Kata Kerja Mental

 

Kata kerja mental memiliki keterangan dalam kalimat "A" dan jenis kalimat "B". Berikut ciri-ciri kata kerja mental:

1.      Kata kerja mental menjelaskan perilaku subjek terhadap sebuah kejadian. Sehingga dalam kalimat harus disertai subjek dan kejadian sebagai respons perilaku subjek.

2.      Kata kerja mental menggunakan kata-kata sehari-hari. Kata ini menggambarkan suatu perasaan sebagai respon terhadap sesuatu.

3.      Ciri selanjutnya adalah kata kerja menerangkan tentang persepsi. Contoh kata kerja mental yaitu, melihat, menyentuh, sedih, khawatir, menganalisis, memahami.

4.      Kata kerja mental menggambarkan afeksi (khawatir), kognisi (berpikir), dan persepsi (melihat).

5.      Umumnya kata kerja mental menggunakan bentuk frasa yang bersifat mengindikasikan.

 

 

Contoh Kata Kerja Mental

 

Kata kerja mental bayak ditemukan dalam percakapan sehari-hari, karya tulis, dan menyampaikan opini. Berikut contoh kata kerja mental :

a.       Dia sedang berpikir ingin membeli ponsel atau komputer

b.      Andi menikmati liburan musim panas bersama keluarga

c.       Desi bingung karena banyak tugas yang belum dia kerjakan

d.      Anda tertawa melihat film lucu di bioskop

e.       Dia khawatir jika ibunya datang terlambat

f.       Kedua orang tuanya terharu melihat anaknya lulus

g.      Roni menyesal tidak datang ke acara ulang tahun

h.      Dinda menerima kado dari neneknya

i.        Kita harus bersyukur sudah diberi kebahagiaan selama ini

j.        Dia mengagumi lukisan yang dipamerkan di museum

k.      Ketua RT memutuskan mundur dari jabatan

l.        Kia merasa dirinya sering dikucilkan temannya

m.    Mereka marah karena jadwal liburan dibatalkan

n.      Donnie mengaku merobek buku itu Ibu suka dengan makanan yang dibeli kemarin

o.      Anak itu menghormati orang yang lebih tua



Jenis Kata Kerja

 

1.      Berdasarkan Subjek

Berdasarkan subjeknya, kata kerja dibagi menjadi kata kerja aktif dan pasif. Kata kerja aktif adalah, jenis kata kerja dimana subjek menjadi pemeran utama dalam kalimat. Kata kerja aktif ini memiliki imbuhan atau makna. Sedangkan kata kerja pasif adalah jenis kata kerja yang subjeknya dikenai suatu pekerjaan.

 

Contoh Kata Kerja Aktif

·           Kelinci itu melompat lambat

·           Ibu bertemu dengan ayah kemarin

·           Dia bermain boneka sendirian

Contoh Kata Kerja Pasif

·           Tanaman itu disiram oleh Ani setiap hari

·           Bola itu dilempar oleh Angga sampai keluar lapangan

·           Ternak di desa terancam mati karena air limbah

 

2.      Berdasarkan Objek Ada dua jenis kata kerja berdasarkan objek yaitu kata kerja transitif dan kata kerja intransitif. Kata kerja transitif adalah kata kerja yang diikuti keberadaan objek. Kata kerja ini tidak menjadi kalimat efektif tanpa kehadiran objek. Sedangkan kata kerja intransitif tidak membutuhkan pelengkap. Kalimatnya sudah efektif tanpa pelengkap seperti kata keterangan atau objek.

 

Contoh kata kerja Transitif

 

·           Dia mengambil buku

·           Kamu membuat roti panggang besok

·           Mereka memasak kari

 

Contoh kata kerja Intransitif

 

·           Adik menangis Andi melamun

·           Dia mengantuk









Teks Anekdot | Membawa Mobil Dinas ke Rumah Pribadi

 Membawa Mobil Dinas ke Rumah Pribadi




Taufiq : "Mama, katanya Papa naik pangkat dan dapat mobil dinas dari kantornya, ya?"

Mama : "Iya, Fiq. Memangnya kenapa?"

Taufiq : "Kok mobilnya tidak pernah dibawa  pulang sih, Ma? Mama bilang dong ke Papa supaya mobilnya dibawa pulang ke rumah, kan lumayan sekali-kali bisa Taufiq bawa ke kampus dan ke rumahnya si Maya kalau malam mingguan."

Mama : "Mama sama Papa sih sebenarnya tidak apa-apa kalau mobil itu dibawa pulang, tetapi tidak enak sama tetangga, Fiq."

Taufiq : "Lha emang kenapa, Ma? Pakai acara tidak enak sama tetangga. Terserah kita dong, Ma."


Mama pun menyampaikan keinginanTaufiq ke Papa. Besoknya, pulang kuliah, Taufiq teriak histeris dari luar rumah.


Taufiq : "Mama. itu kenapa ada mobil tinja parkir di depan rumah kita?"

Mama : "Nah, katamu Papa harus bawa mobil dinas ke rumah. Nah, Mama sudah minta izin ke Papa, kalau kamu mau pakai mobil dinas itu untuk ke kampus dan main ke rumah Maya. Kata Papamu, hati-hati kalau bawa mobilnya"


sumber : Aziz Megap-megap, "Membawa Mobil Dinas ke Rumah Pribadi" dalam Humor Iwak Peyek Ngekek Sampai Tuwek, Jakarta, Citra Medika Pustaka, 2012.


>>>>>> Uji Kompetensi <<<<<<<<


Ciri-ciri Kalimat Fakta dan Opini

 FAKTA DAN OPINI

Dalam sebuah berita atau wacana terdapat banyak informasi yang terkandung didalamnya. Namun tidak semua informasi yang terkandung itu merupakan sebuah fakta. Tak jarang penyaji berita atau penulis wacana tersebut mengikut sertakan opini mereka terhadap sesuatu hal yang dibahas. Maka, sebagai pembaca, kita harus dapat membedakan antara fakta dan opini, sehingga informasi yang diperoleh tidak bercampur aduk antara fakta/kenyataan dengan sebuah opini/pendapat.




Pengertian 


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fakta adalah sesuatu hal yang benar-benar ada dan terjadi. Fakta sering juga disebut dengan kenyataan. Fakta dapat diperoleh melalui suatu pengamatan terhadap suatu objek atau peristiwa/kejadian tertentu. Kalimat fakta adalah suatu kalimat yang didalamnya terdapat sebuah informasi yang sebenarnya dan dapat dibuktikan kebenarannya.

Sedangkan opini, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), terdiri dari 3 pengertian yakni pendapat, pikiran dan pendirian. Atau dapat disimpulkan bahwa opini adalah pendapat, pikiran seseorang yang belum tentu benar karena tidak/belum ada bukti kebenarannya. Opini merupakan lawan/kebalikan dari fakta, dan sering juga disebut juga sebagai pendapat. Kalimat opini adalah suatu kalimat yang berisi hasil gagasan, pendapat, atau perkiraan orang baik perorangan maupun kelompok.

 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fakta adalah sesuatu hal yang benar-benar ada dan terjadi. Fakta sering juga disebut dengan kenyataan. Fakta dapat diperoleh melalui suatu pengamatan terhadap suatu objek atau peristiwa/kejadian tertentu. Kalimat fakta adalah suatu kalimat yang didalamnya terdapat sebuah informasi yang sebenarnya dan dapat dibuktikan kebenarannya.

Sedangkan opini, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), terdiri dari 3 pengertian yakni pendapat, pikiran dan pendirian. Atau dapat disimpulkan bahwa opini adalah pendapat, pikiran seseorang yang belum tentu benar karena tidak/belum ada bukti kebenarannya. Opini merupakan lawan/kebalikan dari fakta, dan sering juga disebut juga sebagai pendapat. Kalimat opini adalah suatu kalimat yang berisi hasil gagasan, pendapat, atau perkiraan orang baik perorangan maupun kelompok

Jenis jenis Kalimat Fakta

1.     Fakta umum
Kalimat fakta umum adalah kalimat fakta di mana kebenarannya berlaku selamanya atau sepanjang zaman.
Contoh : Matahari terbit disebelah timur dan terbenam disebelah barat.

2.     Fakta khusus
Kalimat fakta khusus adalah kalimat fakta yang kebenarannya hanya berlaku sementara atau dalam kurun waktu tertentu.
Contoh : Saat ini Doni duduk di kelas 3 SMP Negeri 1 Semarang.

Jenis jenis Kalimat Opini

1.     Opini perorangan/individu
Kalimat opini perorangan/individu adalah kalimat opini yang pendapat atau gagasannya dikemukakan oleh satu individu tertentu.
Contoh : Sepertinya nanti sore akan turun hujan.

2.     Opini Umum
Kalimat opini umum adalah kalimat opini yang pendapat atau gagasannya diakui banyak orang atau semua orang.
Contoh : Sering mandi di malam hari dipercaya dapat menyebabkan penyakit rematik.

Ciri ciri Kalimat Fakta

  1. 1.     dapat dibuktikan kebenarannya
  2. 2.     berisi data-data yang sifatnya kuantitatif (berupa angka) dan kualitatif (berupa pernyataan)
  3. 3.     mempunyai data yang akurat baik waktu, tanggal, tempat dan peristiwanya
  4. 4.     dikumpulkan dari nara sumber yang terpercaya
  5. 5.     bersifat objektif, yakni data yang sebenarnya, bukan dibuat-buat dan dilengkapi  dengan gambar objek
  6. 6.     biasanya dapat menjawab rumus pertanyaan 5W + 1H
  7. 7.     menyatakan kejadian  yang sedang atau telah dan pernah terjadi
  8. 8.     informasi berasal dari kejadian yang sebenarnya

Ciri ciri Kalimat Opini

  1. 1.     tidak dapat dibuktikan kebenarannya
  2. 2.     bersifat subjektif dan biasanya disertai dengan pendapat, saran dan uraian yang menjelaskan
  3. 3.     tidak memiliki nara sumber
  4. 4.     berisi pendapat tentang peristiwa yang terjadi
  5. 5.     menunjukkan peristiwa yang belum pasti terjadi atau terjadi dikemudian hari
  6. 6.     merupakan pikiran atau pendapat seseorang maupun kelompok
  7. 7.     informasi yang disampaikan belum ada pembuktiannya
  8. 8.     biasanya ditandai dengan penggunaan kata-kata : bisa jadi, sepertinya, mungkin, seharusnya, sebaiknya


Silahkan klik gambar Conan di atas untuk latihan soal menentukan Fakta atau Opini!

Kisi-Kisi Soal Penilaian Akhir Tahun (PAT) Bahasa Indonesia Kelas XI

 


KISI-KISI PENULISAN SOAL PENILAIAN AKHIR TAHUN SEMESTER 2

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

SMA NEGERI 1 SRAGEN

Kompetensi Inti  :

1.     Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut.

2.     Menghayati, dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3.     Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4.     Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah ke ilmuan. 

 

Kisi-Kisi dan Latihan Soal PAT | Bahasa Indonesia Kelas X

KISI-KISI & LATIHAN SOAL

PENILAIAN AKHIR TAHUN

BAHASA INDONESIA (KELAS X)





Setelah selesai membaca dan memahami Kisi-kisi diatas, yuk saatnya kita latihan soal untu PAT.





Mengubah Paradigma Wisata Suku Baduy Menjadi Saba Budaya Baduy

 

MENGUBAH PARADIGMA WISATA SUKU BADUY

MENJADI  SABA BUDAYA BADUY

 

Oleh :  Achmad Hambali

Email : hambaliachmad37@gmail.com

 

Suku Baduy merupakan salah satu suku di Indonesia yang mendiami wilayah jauh dari pusat keramaian kota di Provinsi Banten, tepatnya di kaki pegunungan Kendeng di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Daerah tempat tinggal suku Baduy dikenal sebagai salah satu destinasi wisata alam dan budaya. Di sana, wisatawan bisa belajar cara hidup masyarakat Baduy yang asri dan tradisional.



Suku Baduy sampai saat ini masih sangat menjunjung budaya dan adat istiadat. Selain itu, suku Baduy punya prinsip untuk menjalani hidup yang selalu berdampingan dengan alam. Karenanya, kehidupan suku Baduy tak banyak terpengaruh oleh kemajuan teknologi dan modernitas.

Seorang dari suku Baduy bisa dikenali dari penampilannya yang khas. Suku ini tampil mengenakan pakaian adat berupa pakaian kain sederhana dengan ikat kepala. Selain itu, suku Baduy juga diketahui tak pernah menggunakan alas kaki sama sekali, dan tidak mengunakan alat transportasi. Sejauh apapun jarak yang ditempuh, suku Baduy akan menempuh perjalanan dengan jalan kaki.

Secara garis besar suku Baduy dibedakan menjadi dua macam, yaitu suku Baduy Dalam dan suku Baduy Luar. Suku Baduy Dalam merupakan sebutan untuk masyarakat Baduy yang masih sangat berpegang teguh pada prinsip adat istiadat. Sesuai dengan namanya, suku Baduy Dalam juga mendiami tanah adat bagian dalam, yang cenderung lebih terisolasi. Sehingga, wisatawan tidak bisa menjangkau kehidupan masyarakat suku Baduy dalam.

Suku Baduy Dalam tidak mendapat intervensi sama sekali baik dari pemerintah maupun pihak-pihak lain dalam menjalankan adat istiadat ataupun pola hidup keseharian mereka. Mereka betul-betul bergantung pada alam dan tetap menjaga nilai serta norma dari leluhurnya hingga saat sekarang ini. Meskipun begitu, masyarakat Baduy Dalam tetap mengakui bahwasanya mereka tinggal di tanah Indonesia dan tahu informasi mengenai Indonesia melalui kabar yang disampaikan oleh orang-orang tertinggi di daerah Suku Baduy Dalam misal kepala suku dan ketua adat.

Masyarakat Baduy Dalam masih menjalani hidup dengan sejumlah pantangan yang ketat. Pantangan tersebut di antaranya, terkait dengan larangan untuk tidak menggunakan teknologi modern, termasuk sumber daya listrik. Mengenal suku Baduy Dalam juga bisa dilihat dari penampilan. Suku Baduy Dalam, mengenakan pakaian serba putih, dengan ikat kepala yang kadang juga bisa berwarna hitam.

Sedangkan Suku Baduy Luar tinggal di bagian terluar dari kawasan tanah adat. Kawasan tinggal masyarakat Baduy Luar inilah yang kemudian menjadi tujuan wisata. Mengenal suku Baduy Luar, bisa dilihat dari penampilannya. Tak jauh beda dengan Baduy Dalam, suku Baduy Luar juga memakai pakaian adat berupa kain sederhana dan ikat kepala. Namun, warna pakaian suku Baduy Luar didominasi warna hitam dengan ikat kepala biru. Sementara itu, suku Baduy Luar juga relatif sudah mengenal teknologi, seperti berbagai peralatan elektronik. Namun di kesehariannya, masyarakat Baduy Luar tetap berpegang pada adat istiadat berikut berbagai pantangannya.

Terbukti sampai saat ini, masyarakat Baduy Luar tidak menggunakan alas kaki, tidak bepergian ke luar kawasan Baduy lebih dari 7 hari, dan tetap memanfaatkan alam untuk memenuhi kebutuhan sandang, papan, dan pangan.

 

Nilai dan Norma Leluhur Suku Baduy yang Perlu dilestarikan

Suku Baduy masih berpegang teguh nilai dan norma leluhur mereka yang tetap menjaga tradisi anti modernisasi, baik cara berpakaian maupun pola hidupnya. Perkembangan teknologi yang demikian pesatnya tidak lantas membuat masyarakat adat Suku Baduy kehilangan identitasnya. Mereka tetap memegang teguh warisan leluhurnya di kaki Gunung Kendeng. Tidak berlebihan bila budayawan Banten, Uten Sutendy menilai Suku Baduy sebagai cengcelengan (tabungan) Tuhan yang masih tersisa di abad modern ini.

Mengenai sistem adat khususnya kepercayaan yang dianut, Masyarakat Suku Baduy menganut kepercayaan Sunda Wiwitan. Kepercayaan Sunda Wiwitan menganut pada Nabi Adam atau mereka menyebutnya Nabi Adam Tunggal. Masyarakat Baduy percaya bahwa Nabi Adam Tunggal merupakan orang pertama yang turun ke bumi di mana letak jatuhnya yakni tepat di daerah Baduy. Kepercayaan ini juga menganggap arah selatan sebagai arah yang suci. Masyarakat Baduy percaya bahwa semakin ke selatan suatu tempat maka semakin sakral pula tempat itu.

Menurut Pak Ijom (salah satu petinggi di masyarakat Baduy) “dalam kepercayaan Sunda Wiwitan kita diajarkan untuk hidup benar dan harus bisa ngaji diri atau dalam hal ini instropeksi diri”. Hidup benar di sini menganjurkan masyarakat Baduy untuk tidak rakus, sombong, tidak iri dengan sesama, dan tidak berbuat jahil/jahat.

Menariknya lagi adalah pak Ijom menuturkan bahwa akan terasa percuma jika kita mengaji kitab setiap hari namun tidak bisa mengaji diri atas kesalahan/keburukan yang telah kita perbuat. Hal ini mengingatkan pada perilaku masyarakat di kota. Di mana mereka mengaji kitab agamanya setiap hari namun masih saja berbuat jahat, menyalahkan orang lain, timbul iri/dengki, sombong, rakus bahkan membunuh, suka mengolok-olokan sesama atau umat agama lain sehingga memunculkan konflik/perpecahan. Padahal isi dalam kitab atau agama yang dipercayai tidak mengajarkan hal demikian. Semua agama menganjurkan umatnya untuk tidak hanya berbuat baik atau saleh kepada Tuhan, melainkan juga harus berbuat baik kepada sesama ciptaanNya baik sesama manusia, binatang, tumbuhan maupun alam, dan tentunya seisi dunia ini.

Jadi alangkah baiknya jika kita tidak hanya membaca kitab suci agama setiap hari saja, melainkan juga bisa mengimplementasikan ajaran-ajaran yang terkandung dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga menimbulkan keseimbangan dalam ketaatan beragama dan memunculkan perilaku hidup benar seperti yang telah dilakukan oleh masyarakat Baduy.

 

Alasan Suku Baduy Tak Pantas dijadikan Tontonan

Akhir-akhir ini lembaga suku baduy meminta pemerintah untuk menutup kawasanya menjadi lokasi tujuan wisata. Pasalnya, sejak kawasannya itu dibuka untuk wisatawan justru banyak menimbulkan masalah tersendiri bagi warga Baduy. Masalah tersebut di antaranya terkait dengan banyaknya sampah, aturan adat yang tidak diindahkan, hingga warga Baduy yang risih saat menjadi tontonan wisatawan.

Hal yang dikhawatirkan dengan masuknya wisatawan ke kawasan Suku Baduy selain merusak kelestarian alam yang selama ini dijaga, juga akan merusak aturan adat karena tidak sedikit wisatawan yang tidak mengindahkan aturan adat setempat. Oleh karena itu biarlah masyarakat Suku Baduy menjadi aset yang perlu dilestarikan, karena Suku Baduy merupakan sebagaian kecil suku asli Indonesia yang masih terjaga keaslianya.

Pemerintah maupun tokoh adat Suku Baduy juga telah menyusun aturan jika hendak berkunjung ke kawasan Suku Baduy diantaranya adalah menjaga kelestarian alam, dengan tak membuang sampah sembarangan, menggunakan barang dalam kemasan sekali pakai, serta menggunakan pasta gigi atau sabun di sungai. Namun aturan hanyalah menjadi sebuah tulisan yang tertulis disecarik kertas, kenyataannya tidak seperti yang kita harapkan. Semua itu butuh kesadaran dari kita untuk menghargai dan menghormati tradisi orang lain.

Suku Baduy mempunyai konsep menjauh dari hal yang berbau duniawi, sebaiknya datang dengan pakaian tertutup serta melupakan gadget yang dibawa, seperti gawai atau kamerea. Suku Baduy Dalam juga dikenal tidak suka dipotret.

Menjadikan Suku Baduy menjadi objek wisata tentunya terdengar risih ditelinga masyarakat Suku Baduy. Pemerintah Kabupaten Lebak akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk meminta mengganti istilah wisata Suku Baduy menjadi Saba Budaya Baduy. Istilah Saba Budaya berasal dari bahasa sunda yang berarti silaturahmi budaya dan dianggap lebih baik dibanding wisata. Penyebuta destinasi wisata dikhawatirkan akan mengubah lingkungan dan adat Baduy demi menarik wisatawan.

 Perubahan istilah ini yang sebenarnya diinginkan oleh Suku Baduy, bukan penghapusan wilayah Baduy dari destinasi kunjungan. Adanya isu masyarakat Baduy tidak mau menerima kunjungan orang luar lagi dikatakannya telah dibantah oleh lembaga adat suku Baduy. Perubahan istilah ini dikatakannya menjadi keputusan lembaga adat yang harus diikuti oleh setiap pihak. Sehingga masyarakat luar masih bisa berkunjung ke Baduy, namun penyebutannya bukan aktivitas wisata karena masyarakat Suku Baduy bukan sebuah tontonan melainkan sebuah suku yang bisa kita jadikan sebagai referensi untuk menjalani hidup ini menjadi lebih baik, banyak nilai-nilai dan norma leluhur Suku Baduy bisa dijadikan tuntunan bagi kita yang menikmati hidup di era modernisasi seperti saat ini.