Achmad Hambali, S.Pd., Gr.
Guru Penggerak Angkatan 7 - Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Ac
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Rubrik Penilaian Menulis Cerpen
Judul Essay Argumentasi
1. Penyebab Utama Perubahan Iklim Global Ekstrem di Dunia
Kumpulan Diksi Pilihan
Berikut ini kumpulan beberapa diksi yang
mungkin jarang digunakan dan bisa coba kamu pakai untuk memperkaya nilai
tulisan:
A
Akara = Bayang
Aksa = Jauh/Mata
Aksama = Ampunan
Ambigu = Makna ganda
Ambu = Aroma
Anala = Api
Anantara = Diantara
Ancala = Gunung
Anca = Rintangan
Anila = Angin
Anindhita = sempurna
Anindya = Cantik Jelita
Anitya = Tidak Kekal
Asrar = Rahasia
Astu = Puji
Atma = Jiwa
Ayar = Air
B
Badui = pengembara, nomad
Bagaskara = panas matahari, bisa juga
diartikan sebagai yang memberi cahaya penerang
Basirah = hati, penglihatan hati,
qalbu
Baskara = Matahari
Baswara = Berkilau, Bercahaya
Belenggu = alat untuk mengikat,
terbelenggu = terikat
Bena = Menarik, Banjir, Ombak
Benawat = Sombong
Bernas = Berisi Penuh, Semakin Berisi
Bhama = Nafsu
Bianglala = Pelangi
Buana = Dunia
Bui = penjara, kurungan
Bumantara = Langit
C
Caci = cela, cerca
Cakrawala = lengkungan langit, atau
cekungan langit
Candala = Rendah diri
Chandra = Bulan
Citta = Maksud Hati, Pikiran
Cumbana = Mencium
D
Dahayu = Cantik, Molek, Elok
Daksa = Badan, Tubuh
Dama = Cinta Kasih
Dayita = Kekasih
Dekap = peuk, memeluk
Dera = pukulan dengan rotan, cemeti,
dan sebagainya
Derai = butir butir, suara rintikan
air hujan pada kaca dan sebagainya
Derap = bunyi kaki orang berjalan
cepat, derap langkah
E-J
Eka = Satu
Faktitus = Imitasi
Gapah = cakap, lincah, trengginas,
pantas
Gata = Telah Pergi
Gundah = Sedih, Bimbang, Gelisah
Haki = Energi Spiritual
Harsa = Kegembiraan
Hirap = Hilang
Ina = Matahari Pagi/Senja
Indurasmi = Sinar Rembulan
Insan = manusia
Jamanika = Tirai, Tabir
Janardana = Menggairahkan
Jejal = penuh sesak, jejali = penuh
sesakilah
Jelampah =bergelimpang, bergolek,
terkapar
K-M
Kama = Dipuja
Kampa = Getaran
Kampana = Mempunyai Getaran
Kaprah = biasa, lumrah, kebanyakan
Kelabu = abu-abu, antara hitam dan
putih
Kenes = Lincah, Genit
Kirana = Sinar Cantik & Molek
Korelasi = Hubungan Timbal Balik
Lara = sedih, susah hati
Lelap = tidak sadarkan diri, nyenyak
Lembayung = waktu-waktu berakhirnya
senja, merah jingga
Lunglai = lemah sekali
Mahligai = Istana
Mangkus = Efektif
Masygul = bersusah hati karena
sesuatu, sedih, murung
Mega = Awan
Mencabar = menantang
Mengerang = berteriak kesakitan,
rintihan keras
Merapah = merantau, menjelajah,
mengembara, melanglang buana
Miang = Lugut
Muak = sudah jemu karena terlalu
sering
N-R
Nabastala = Langit
Nestapa = sedih sekali, susah hati
Nirmala = tanpa cacat atau cela,
bersih, suci. Menggambarkan seorang gadis yang baik dan suka menolong
Nirwana = Surga
Persistensi = Gigih, kukuh, tekun,
terus menerus
Pitarah = leluhur, pendahulu, sesepuh
Rapal = mengucap, membaca
Redum = Mendung
Relikui = benda keramat, aji-aji,
jimat
Repui = lemah, rapu, lapuk
Rimpuh = Sudah Tua Sekali
Rinai = Gerimis, Rintik-Rintik
Romansa = kisah tindakan
kepahlawanan, kehebatan dan keromantisan
S-V
Sadrah =berserah, pasrah, bertawakkal
Sahaja = Sederhana
Sangkil = Efisien
Sedari = Sejak
Selaksa = teramat banyak, tidak
terhingga
Sempena = Berkah
Sendu = Sedih, Pilu, Dukacita
Serapah = nista, sumpah, umpat,
hardik
Sporadis = Tidak Tentu, Kadang-kadang
Surya bara neraka = cahaya dari
sesuatu yang terbakar dan masih terlihat apinya di neraka
Tandang = bertamu, berkunjung
Temaram= hampir gelap, suram, tidak
bercahaya terang
Termaktub = Tertulis, Tercantum
Tika = ketika
Tikam = tusukan, menusuk tajam
Umbu =Nenek Moyang
Urgensi = Sangat Penting
Visus = Penglihatan tajam
Jika ada yang ingin menambahkan, silahkan
tambahkan di kolom komentar.
E-Book Antologi Cerpen : Aku, Dia, dan Mereka
E-Book Antologi Cerpen : Aku, Dia, dan Mereka
Malam itu, tiba-tiba lima orang petugas menggerebek hotel
tempat mereka menginap. Doni tidak luput dari penggerebekan
petugas pada malam itu. Setelah dilakukan tes urine ternyata
Doni positif menggunakan narkoba. Doni kemudian terpaksa
harus menginap di balik jeruji besi. Dua bulan kemudian kasus
Doni mulai di sidang dan tiga bulan lamanya bersidang penga-dilan kemudian memutuskan hukuman untuk Doni.
Hakim: Setelah menimbang dan memperhatikan barang bukti serta keterangan para saksi maka pengadilan memutuskan bahwa Doni terbukti bersalah dan harus dihukum penjara selama satu tahun tiga bulan dikurangi masa tahanan.
Dari kejauhan dan tidak disadari oleh Doni, Pak Ivan dan Rony memperhatikan persidangan itu.
“Ron... harap kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita” ucap Pak Ivan kepada Rony.
“Iya, Pa...” sahut Rony “Ayo... kita pulang” ajak Pak Ivan.
E-Book Antologi Cerpen : Mawar Putih dengan Pita Merah
E-Book Antologi Cerpen : Mawar Putih dengan Pita Merah
Senja
Maafkan aku Fannia. Semenjak aku menyadari bahwa aku tidak menyukaimu. Aku membuat tekad yang hina. Aku bermaksud melumpuh-kanmu perlahan dengan jalan," pertama-tama, menghancurkan hatimu. Itulah kenapa aku mendekati Revian. Aku selalu berusaha membuatmu sakit hati. Jadi, sebelum tes kimia dimulai aku sengaja membuatmu cemburu. Dengan harapan, akan berakibat buruk pada basil tesmu. Begitu juga dalam lomba ini, Fannia! Aku mencampur sedikit obat penimbul rasa pusing pada makan siangmu! Aku bertujuan mengalahkanmu dengan cara licik!
Cara Mudah Membuat Puisi
Cara Mudah Membuat Puisi
Ada beberapa cara yang dapat pembaca terapkan untuk memulai menulis puisi yang dapat kamu pelajari pada buku Yuk, Menulis! Diary, Puisi, Dan Cerita Fiksi oleh Aveus Har.
1. Tentukan Tema dan Judul
Sebelum membuat puisi, penting sekali untuk menentukan tema dan judul sebagai acuan dalam membuat sebuah puisi. Agar puisimu lebih mudah dipahami oleh pembaca. Setelah menentukan tema, langkah selanjutnya barulah menentukan judul yang berhubungan dengan tema.
Tema sendiri adalah salah satu unsur yang sangat penting dalam sebuah cerita. Tema berkaitan erat dengan fokus atau pun dasar yang digunakan oleh penulis untuk mengembangkan sebuah cerita. Setiap puisi biasanya dibuat dengan berdasarkan tema tertentu dan seluruh aktivitas di dalam puisi kemudian didasarkan oleh tema tersebut.
2. Tentukan Kata Kunci
Jika telah menentukan tema dan judul, selanjutnya adalah menentukan kata kunci dan mengembangkakan puisi dari sana.
Seperti jika ingin menuliskan puisi dengan tema persahabatan maka carilah kata kunci yang erat hubungannya dengan persahabatan tersebut.
Setelahnya kamu tinggal mengembangkannya dalam sebuah kalimat atau larik puisi. Misalnya satu kata kunci digunakan untuk satu larik. Atau bisa juga satu kunci kemudian dikembangkan menjadi satu bait.
3. Tentukan Diksi
Diksi atau pemilihan kata menjadi keunikan sebuah puisi. Banyak puisi bagus yang terdiri dari pemilihan kata-kata sederhana, dipakai di keseharian dan tidak asing di telinga. Banyak pula puisi bagus dengan pemilihan kata yang jarang didengar orang.
Sebenarnya, hal ini tergantung dari selera dan minat penuliskan. Tak ada yang wajib, ikuti saja diksi yang kamu sukai.
Jika gaya menulismu sederhana, maka tulislah puisi dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami. Namun, jika lebih suka menulis dengan kata-kata yang rumit, tidak usah ragu untuk menuliskannya juga.
4. Gunakan Rima
Rima juga sangat berguna untuk pembacaan puisi yang lebih tertata. Rima menjadi esensial untuk menambah lantunan saat membaca. Rima tak sekedar pemanis dalam puisi, tapi juga akan mengasah sisi kreatifmu untuk mencari padanan kata yang memenuhi lantunan di kata sebelumnya. Rima sendiri terbagi menjadi dua jenis yaitu:
- Rima Baris – Pengulangan kata antara satu baris dengan baris yang lainnya. Rima baris umumnya terdiri atas 2 baris yang disebut dengan disticond dan 4 baris yang disebut dengan quatrain. Rima baris mempunyai beberapa pola diantaranya, a-a-a-a, a-b-b-a, a-a-b-b, dan a-b-a-b.
- Rima Kata -P pengulangan kata pada sebuah baris sajak. Ada 2 bagian rima kata yakni, rima perulangan dalam suku kata pada sajak dan rima dalam perulangan kata sajak sepenuhnya.
5. Bait
Jangan samakan bait puisi dengan larik puisi, ya. Perbedaan baris dan larik puisi adalah satu kalimat atau satu baris di dalam bait. Larik atau baris adalah bagian dari bait. Bait sendiri merupakan kumpulan baris atau larik yang tersusun dengan rapi. Pada puisi lama, biasanya membatasi satu bait yang terdiri dari empat larik.
Namun, dalam puisi baru, larik yang terdapat dalam sebuah bait tidak dibatasi. Kita bisa membuat bait sesuai keinginan pun mengikuti jenis-jenis bait yang sudah ada, yaitu distikon (puisi dengan masing-masing dua baris di setiap bait), terzina (terdiri dari tiga baris per bait), kuatren (empat baris per bait), kuint (lima baris per bait), atau sonata (terdiri dari empat baris di masing-masing dua bait pertama dan tiga baris di masing-masing dua bait terakhir).
6. Kembangkan Puisi
Susunlah kata-kata, larik-larik puisi menjadi bait-bait yang indah. Kembangkan menjadi satu puisi utuh dan bermakna. Kamu harus ingat, bahwa puisi bukanlah sebuah artikel. Tulisan yang kamu buat untuk puisi haruslah ringkas, padat, dan tentunya indah. Pilihlah kata yang sesuai dan mewakili unsur keindahan sekaligus makna yang padat.
7. Penutup Puisi
Biasanya, puisi akan lebih mengena jika ditutup dengan akhiran yang dramatis dan ‘menusuk’ pembacanya, memungkinkan puisi agar dibaca lebih dari satu kali. Pemilihan akhir puisi ini menjadi taktik yang bisa dimanfaatkan sebagai ungkapan ‘save the best for the last’, atau siapkan yang terbaik pada bagian akhir.
Selain dengan dramatis, kita juga bisa melebarkan kreativitas dan memilih akhir puisi yang justru tidak dapat dibayangkan oleh pembaca kita, atau membuat sebuah twist di akhir. Jikapun tidak memiliki akhiran dramatis, kita harus bisa mengimbangi susunan puisi di awal, sehingga tidak menyebabkan ketimpangan yang membuat puisi kita justru jadi kehilangan maknanya sepenuhnya. Alur penuturan puisi diusahakan agar mengalir tetapi konstan berfokus pada hal yang ingin kita bicarakan, ditutup pula dengan alur yang sama.
8. Perhatikan Keterbacaan
Puisi harus menyampaikan maksud dan tujuan yang dapat dimengerti oleh orang lain. Lantaran karakteristik utama puisi penuh dengan bahasa kiasan, bukan berarti kamu menuliskan puisi yang terlalu banyak majas dan ungkapan tanpa makna berarti. Puisi tetap harus mempunyai makna tersendiri, yang konsisten dan koheren.