Achmad Hambali, S.Pd., Gr.

Guru Penggerak Angkatan 7 - Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Ac

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label teks drama. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label teks drama. Tampilkan semua postingan

Teks Argumentasi - Menelusuri Fakta Penggunaan Game Video yang Menampilkan Adegan Kekerasan

Menelusuri Fakta Penggunaan Game Video yang Menampilkan Adegan Kekerasan


Oleh :

Kelompok 8 - Kelas XI I

(1) Arfian Zaki Kurnia
(15) Floradyna Amalina Mahadhani
(17) Jihan Hasna Rofifah
(18) Jourast Hepta Adjie




Pengaruh video game terhadap pengguna telah menjadi topik yang menarik perhatian dalam beberapa dekade terakhir. Seiring dengan berkembangnya teknologi, Video game telah mengalami evolusi yang signifikan dari sekadar hiburan sederhana menjadi bentuk media yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Dampak ini tidak hanya terbatas pada tingkat hiburan semata, tetapi juga melibatkan aspek kognitif, emosional, sosial, dan bahkan fisik dari para pemainnya. Penggunaan game online di masa kini dapat berdampak kepada penggunanya baik efek negatif maupun positif. Salah satu dampak negatif yang diberikan game kepada pengguna jika pengguna terlalu terobsesi terhadap suatu game maka tidak menutup kemungkinan kalau mereka mengikuti adegan yang terdapat di video game. Lemahnya peraturan tentang batasan usia pengguna video game dan mudahnya mengakses game game tersebut memperkuat efek negatif tersebut.


Tidak sedikit game online yang menyantumkan adegan yang kurang pantas. Seperti adegan kekerasan baik verbal maupun non verbal. Dan ada juga video game yang menampilkan adegan kekerasan seksual. Hal ini menambah efek negatif dari game online tersebut. Tak sedikit orang yang meniru adegan yang kurang pantas dari video game tersebut. Karena adegan itu berpengaruh terhadap kepribadian dari penggunanya. Sehingga banyak kasus kekerasan yang dimana pelaku termotivasi dari video game tersebut.


Sebuah penelitian yang dilakukan para ahli di Brock University di Kanada baru-baru ini menyebutkan bahwa video game bertema kekerasan cenderung mempengaruhi pemainnya (anak-anak) menjadi lebih agresif terhadap orang lain. Hasil penelitian tersebut melibatkan sebanyak 1.492 remaja di delapan sekolah tinggi di Ontario. Prosentasenya 51% perempuan dan 49% laki-laki. Mereka melakukan survei selama beberapa tahun, dengan rentang usia partisipan 14-15 tahun pada awal studi dan 17-18 tahun saat akhir penelitian.


Analisis para ahli menunjukkan bahwa rernaja yang bermain video game kekerasan selama beberapa tahun, memiliki catatan tinggi terhadap tindakan agresif mereka. Sementara mereka yang memainkan game di luar tema kekerasan sama sekali tak menunjukkan bukti peningkatan sifat agresif mereka.


Menurut hasil penelitian yang juga dipublikasikan di jurnal Developmental Psychology, remaja yang senang bermain game bertema kekerasan dapat menyimpulkan bahwa tindakan kekerasan adalah cara yang efektif dan tepat untuk menangani konflik dan kemarahan. Sebagai contoh, remaja perempuan yang bermain game dengan tema tersebut selama bertahun-tahun, terbukti memiliki perangai yang sama seperti anak laki-laki yang bermain game serupa. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa jangka panjang pemain game kekerasan, umumnya cenderung bereaksi lebih agresif terhadap provokasi yang tidak disengaja. Studi pengaruh game ini menunjukkan satu minggu dari bermain game yang mengandung kekerasan, seperti game action. Dapat mengakibatkan perubahan di daerah otak yang berhubungan dengan fungsi kognitif dan pengcndalian emosi pada remajanya Penelitian mengambil sampel acak dari 22 orang dewasa muda (18 hingga 29 tahun) yang kemudian di eksposur dengan video game kekerasan untuk melihat pengaruh game tersebut.


Secara keseluruhan, dampak negatif bermain game kekerasan terhadap individu dan masyarakat menjadi semakin jelas. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa eksposur berulang terhadap konten kekerasan dalam permainan video dapat memiliki efek merugikan pada kesejahteraan mental dan emosional, terutama pada anak-anak dan remaja yang masih dalam tahap perkembangan. Permainan semacam itu dapat mempengaruhi peningkatan agresi terhadap kekerasan, dan penurunan empati. Selain itu, waktu yang dihabiskan dalam bermain game kekerasan dapat mengganggu interaksi sosial dan kegiatan produktif lainnya.


Oleh karena itu, penting bagi orang tua, pendidik, serta pembuat kebijakan untuk mengenali dampak negatif ini dan berkolaborasi dalam membatasi akses anak-anak dan remaja terhadap jenis permainan tersebut. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang potensi risiko ini, masyarakat dapat bergerak menuju lingkungan digital yang lebih aman dan mendukung perkembangan positif generasi mendatang.

Teks Argumentasi - Menindaklanjuti Larangan Merokok di Ruang Publik

Menindaklanjuti Larangan Merokok di Ruang Publik


Oleh :

Kelompok 6 - Kelas XI G

10 - Darrel Alfaruq Raffi Abdillah

22 - Muhammad Anton Prabowo

25 - Nayla Azhara Suseno

33 - Vania Candra Eza Ariella


Merokok adalah kegiatan yang sudah lama dikenal di masyarakat dan sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari bagi sebagian orang. Tetapi, dampak negatif dari merokok telah diketahui luas oleh masyarakat, baik bagi perokok aktif maupun pasif. Penting untuk kita menindaklanjuti aktivitas merokok di ruang publik demi kesehatan dan kenyamanan bersama.


Kami menyetujui adanya larangan merokok di ruang publik, karena sebagai salah satu aktivitas yang dapat mengganggu kesehatan, baik diri sendiri maupun orang disekitar. Aktivitas merokok di ruang publik, konsumen rokok tidak mengetahui siapa saja yang akan menghirup asapnya. Berdasarkan hasil survei GATS menyebutkan bahwa prevalensi perokok pasif di negara kita tercatat naik menjadi 120 juta orang pada tahun 2021. Selain itu, perokok pasif juga berisiko terkena penyakit yang sama dengan perokok aktif.


Merokok di ruang publik bisa meningkatkan risiko perokok pasif terkena penyakit karena asap rokok. Jika tidak ada larangan untuk tidak merokok di publik, maka semakin banyak orang yang terkena penyakit akibat asap rokok yang berasal dari mereka yang merokok di ruang publik. Dengan melarang merokok di ruang publik, kita dapat melindungi masyarakat di sekitar kita dari dampak buruk yang disebabkan oleh aktivitas merokok.


Melalui adanya larangan merokok di tempat publik, maka dapat membantu mengurangi jumlah perokok aktif maupun pasif. Apabila menghilangkan tempat umum yang memperbolehkan merokok, perokok akan kesulitan untuk merokok. Hal ini bisa menjadi dorongan bagi mereka untuk berhenti merokok atau setidaknya mengurangi jumlah konsumsi rokok mereka. Seharusnya dengan hal ini, larangan merokok di ruang publik bisa memengaruhi perubahan perilaku individu secara positif.


Jika menerapkan larangan merokok di ruang publik, kita bisa membangun kehidupan yang lebih sehat bagi masyarakat. Ruang publik sebagai tempat yang dikunjungi oleh berbagai kalangan, termasuk anak-anak dan keluarga. Seharusnya dengan mengurangi ataupun menghilangkan rokok dari ruang publik, kita dapat menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan bebas dari asap rokok. Hal ini dapat menciptakan kesadaran tentang pentingnya hidup sehat dan memberikan contoh yang baik bagi generasi mendatang.

Teks Argumentasi - Bahaya Penggunaan Ponsel Secara Berlebihan

Bahaya Penggunaan Ponsel Secara Berlebihan


Oleh :

Kelompok 5 - Kelas XI H

05 -  Amanda Reza Putri (05)

17 - Hidayat Putra S.

21 - Lailai Putri A.

24 - Muh. Fadhil



Ponsel pintar atau smartphone kini menjadi hal yang sangat diwaspadai semua orangtua. Pasalnya banyak anak-anak yang kecanduan bermain dengan teknologi ini. Bukan hanya anak remaja, kini telah banyak dijumpai anak-anak usia dini telah diberi smartphone untuk bermain. Penggunaan smarthpone oleh anak-anak dikhawatirkan akan membawa banyak dampak buruk pada mereka.


Smartphone menyebabkan anak mengalami insomnia. Sebuah penelitian dalam jurnal Child and Adolescent Psychiatric Clinics of North America, mengatakan bahwa anak-anak yang menggunakan gadget sebelum tidur mengalami gangguan tidur pada malam hari dan tidak mendapatkan kualitas tidur yang baik. Hal ini tentunya akan mempengaruhi kesehatan anak kedepannya.


Menatap smartphone terlalu lama juga dapat menyebabkan kerusakan mata. Anak-anak sering kali kesulitan mengatur waktu ketika bermain ponsel hingga menyebabkan mata mereka terpapar pancaran blue light terlalu lama. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Toledo di Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa paparan sinar biru yang terlalu lama bisa memicu sel-sel fotoreseptor (peka cahaya) pada mata untuk menghasilkan molekul beracun yang membahayakan mata Selain merusak secara fisik, smartphone juga dapat membuat anak mengalami gangguan mental.


Seorang yang kecanduan smartphone cenderung memiliki sifat cepat marah, agresif, dan kesulitan untuk fokus, serta acuh tak acuh dengan keadaan di sekitarnya. Telah banyak sekali saluran berita yang menyiarkan perihal anak yang masuk Rumah Sakit Jiwa akibat kencanduan ponsel. Ketidakbijakan dalam bersosial media membuat orang-orang menulis kalimat tanpa banyak memikirkan apakah kalimat itu pantas atau tidak. Kalimat-kalimat inilah yang mungkin menyakiti anak bahkan menyebabkan depresi pada anak.


Penggunaan smartphone oleh anak-anak cenderung memberikan banyak dampak negatif. Banyaknya peristiwa tak mengenakkan karena tidak bijak dalam menggunakan smartphone menjadi pengingat bagi para orang tua untuk selalu memantau penggunaan smartphone oleh anak. Kecanduan smartphone tidak hanya dapat merusak secara fisik, namun juga dapat merusak psikologi anak. Hal ini dapat dibuktikan dengan sejumlah penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli.

Teks Argumentasi - Penyebab Utama Perubahan Iklim Global Ekstreme di Dunia

PENYEBAB UTAMA PERUBAHAN IKLIM GLOBAL EKSTREME DI DUNIA

Oleh : 

Kelompok 7 - Kelas XI H

Fathan rizqi putra pratama (15)
Mohamad Ramadhany(23)
Natasya Refa Amaliah (27)
Yasiin Langgeng Saputro(35)




Bencana alam yang terjadi di kehidupan kita dapat disebabkan beberapa faktor, salah satunya yaitu faktor perubahan iklim. Perubahan iklim disebut juga dengan fenomena pemanasan global, dimana terjadi peningkatan gas rumah kaca pada lapisan atmosfer dan berlangsung dalam jangka waktu tertentu. Penyebab perubahan iklim dan pemanasan global terdiri dari berbagai faktor yang berbeda serta menimbulkan dampak bagi kehidupan manusia. Cuaca ekstrem mengakibatkan naiknya suhu udara di atas permukaan laut, badai, dan angin topan. Sehingga cuaca ekstrem merugikan masyarakat. Cuaca ekstrem adalah keadaan iklim yang berubah cepat. Hal ini mengakibatkan kenaikan suhu, intensitas hujan, serta bencana alam.


Iklim berubah secara terus menerus karena interaksi antara komponen-komponennya dan faktor eksternal seperti erupsi vulkanik, variasi sinar matahari, dan faktor-faktor disebabkan oleh kegiatan manusia seperti misalnya perubahan pengunaan lahan dan penggunaan bahan bakar fosil. Ada beberapa faktor yang menyebabkan perubahan iklim yaitu disebabkan karena efek gas rumah kaca, pemanasan global,kerusakan lapisan ozon ,dll.


Salah satu contoh dari efek pemanasan global yang di sebabkan oleh manusia yaitu gas dari industri, Gas dari industri akan menyebabkan pencemaran udara. Terutama karena asap pabriknya yang berlebihan dan tak ditampung dengan benar. Ada gas karbondioksida, karbon monoksida, gas metana, dan lain sebagainya.Kadar karbon yang dihasilkan akibat kegiatan industry yaitu sebesar 412 bagian per juta dalam 150 tahun terakhir. Karbon dioksida, metana dan nitrogen oksida yang telah menyebabkan peningkatan suhu bumi selama 50 tahun terakhir. Pendapat saya asap pabrik merupakan suatu limbah dari produktifitas pabrik...asap dapat menimbulkan kerusakan dan pencemaran udara. Serta dapat juga menimbulkan hujam asam yang merugikan makhluk hidup.


Seharusnya masyarakat sadar akan hal merugikan tersebut, dengan meminimalisir kegiatan yang menimbulkan gas dari industri yang merugikan makhluk hidup lainnya supaya makhluk hidup lainnya dapat menghirup udara yang segar dan nyaman sehingga manusia , hewan , tumbuhan dan makhluk hidup lainya mendapatkan apa yang seharusnya mereka dapatkan.


Dapat disimpulkan bahwa perubahan iklim yang ekstrim di dunia terjadi karena ulah dari manusia, iklim yang ekstrim dapat menyebabkan berbagai bencana alam. 

Teks Argumentasi - Mengulik Manfaat Tujuan Penggunaan Seragam Sekolah

MENGULIK MANFAAT DAN TUJUAN PENGGUNAAN  SERAGAM SEKOLAH


Disusun oleh:

Kelompok 7 Kelas XI-I

Ahmad Faza [02], Nabila Ika [25], Natasya Ayu [28], Rafeyfa Alya [30]



Penggunaan seragam sekolah tentunya sudah tidak asing lagi bagi para siswa dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, hal ini juga sudah berlaku di berbagai sekolah yang ada di Indonesia. Seragam sekolah merupakan salah satu pakaian yang harus dipakai oleh para siswa dalam satuan pendidikan tertentu baik negeri maupun swasta. Selain itu, seragam sekolah juga menjadi penentu jenjang pendidikan, misalnya SD, SMP, dan SMA.


Di Indonesia, pada masa jabatan Presiden Soeharto tepatnya tanggal 17 Maret 1982 dikeluarkan Surat Keputusan oleh Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah mengenai peraturan penggunaan seragam sekolah bagi para siswa. Tentunya timbul pro dan kontra dari adanya pemberlakuan peraturan ini, terutama para siswa yang merasa kebebasan berekspresi mereka dibatasi. Tetapi tidak sedikit juga pendapat yang mengatakan mengenai manfaat seragam adalah menyamaratakan siswa dan untuk mengurangi kesenjangan sosial ekonomi. Jadi apakah penggunaan seragam sekolah memang penting? Lalu apakah manfaat penggunaan seragam sekolah sepadan dengan kekurangan yang dirasakan?


Pendidikan di sekolah diharapkan tidak hanya mengembangkan kemampuan kognitif para siswa saja tetapi juga kemampuan sosial dan berperilaku baik, sehingga dapat menjadikan individu yang berakhlak mulia tidak hanya memiliki prestasi akademik yang baik, hal ini agar sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Pada umumnya, masih ada banyak sekolah yang lebih fokus pada pencapaian prestasi para siswa di bidang akademik dibandingkan dengan di bidang non akademik. Hal ini menimbulkan ketidakseimbangan pencapaian, di mana banyak siswa yang pandai tetapi memiliki sikap yang kurang baik, salah satunya adalah kurang disiplin dalam berseragam di sekolah. Padahal dengan mengenakan seragam sekolah, siswa dilatih untuk terbiasa menaati peraturan dengan memakai atribut pelengkap seperti topi, dasi, badge pada seragam, kaus kaki, ikat pinggang, dan juga sepatu.


Seragam sekolah bertujuan menanamkan rasa nasionalisme sehingga dapat menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan di kalangan para siswa. Penggunaan seragam sekolah menguatkan konsep identitas kelompok. Melihat teman sebayanya mengenakan pakaian yang sama memungkinkan siswa untuk merasa bahwa dirinya menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar. Hal ini dapat membantu mereka dalam mengenali nilai kerja sama untuk mencapai tujuan bersama daripada fokus pada tujuan masing-masing.


Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2023 terdapat sekitar 25,9 juta penduduk miskin di Indonesia. Jumlah penduduk miskin tersebut berkurang 460 ribu orang dibandingkan sekitar September 2022, atau turun sekitar 260 ribu orang dibandingkan Maret tahun lalu. Hal ini menandakan pertumbuhan ekonomi dan jumlah orang kaya di Indonesia meningkat, kesenjangan sosial ekonomi justru makin terbuka lebar. Peraturan penggunaan seragam sekolah adalah salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi kecenderungan ajang pamer siswa yang berasal dari keluarga mampu.


Tujuannya adalah agar dapat meningkatkan rasa percaya diri para siswa karena memiliki kesempatan yang sama untuk bisa berprestasi di sekolah walaupun berbeda latar belakang. Oleh karena itu, penggunaan seragam sekolah perlu didukung karena bertujuan untuk menyeragamkan seluruh murid dengan tidak membeda-bedakan dari segi berpakaian baik siswa dari keluarga mampu maupun siswa dari keluarga kurang mampu. Selain itu, seragam juga mempermudah siswa dan orang tua dalam rutinitas pagi hari. Siswa tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk memilih pakaian mana yang akan dikenakan untuk ke sekolah karena semua pakaian sudah ditentukan sesuai dengan aktivitasnya masing-masing.


Tetapi masih ada yang mengatakan seragam sekolah memberatkan orang tua karena menimbulkan biaya yang mahal. Padahal justru dengan adanya seragam sekolah justru akan meminimalisir biaya operasional para siswa di sekolah. Beban orang tua berkurang karena tidak perlu lagi menyediakan pakaian baru yang layak untuk anak-anaknya pergi ke sekolah. Kalau anaknya hanya satu atau dua kemungkinan tidak terasa begitu berat akan beban biaya yang dikeluarkan, berbeda halnya jika anak yang dimiliki lebih dari dua dengan setiap anak tentunya tidak hanya satu setel pakaian saja. Oleh sebab itu, seharusnya para siswa dan juga orang tua mendukung adanya peraturan penggunaan seragam sekolah apalagi hal ini juga sudah dipertimbangkan dari segi sosial dan ekonomi.


Ternyata setelah dibahas lebih lanjut, penggunaan seragam sekolah memiliki lebih banyak manfaat dibandingkan kekurangan yang dirasakan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa seragam sekolah merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan, khususnya sebagai identitas bagi seorang siswa. Lagi pula seragam tidak membatasi siswa dalam berpakaian maupun berekspresi sebab mengekspresikan diri bukan hanya melalui penampilan saja, tetapi bisa juga diekspresikan dari gaya bicara atau berkomunikasi.

Teks Argumentasi - Ketergantungan Gawai Pada Anak-anak yang Berbahaya Bagi Kesehatan Mental

Ketergantungan Gawai Pada Anak-anak yang Berbahaya Bagi Kesehatan Mental


Kelompok 9 - Kelas XI G

Nama Anggota kelompok

1.Hafiz Abdalla Wikan Tyasa (14)

2.Hafiz Fathan Mubina (15)

3.Khoiriyah (19)

4.Putra Randu Zydan A (27)

Sumber Gambar : www.lippoinsurance.com

Pada kondisi saat ini, di Indonesia sedang marak anak-anak yang kecanduan gawai, hal tersebut dapat dibuktikan dengan banyaknya penggunaan gawai pada anak-anak. Gawai dilengkapi dengan berbagai fitur yang dapat menjerumuskan anak pada hal-hal yang belum sesuai dengan usianya. Kecanggihan fitur yang tersedia pada gawai membuat anak tertarik untuk selalu mengikuti perkembangannya, sehingga kebanyakan anak-anak lebih tertarik untuk memainkan gawai tanpa kenal waktu.

Berdasarkan data Komisi Anak Indonesia (KPAI), sekitar 98% anak berusia 6-12 tahun sudah menggunakan gawai. Rata-rata anak menghabiskan 6 jam 45 menit per hari dalam menggunakan gawai untuk menonton video, bermain game, menggunakan sosial media, dan memakai aplikasi lainnya. Bukan hal aneh lagi jika kita melihat anak-anak, bahkan balita sekalipun dekat dengan gawai. Hal itu terjadi lantaran cara orang tua yang selalu menggunakan perantara gawai saat mendidik anaknya. Di saat anak mereka rewel, menangis, banyak dari orang tua pasti akan memberikan gawai pada anaknya dengan harapan si anak kembali diam dengan fokus pada gawai tersebut. Hal tersebut dilakukan oleh orang tua tanpa sadar dengan dampak yang akan terjadi, anak bisa menjadi sulit bersosialisasi, susah fokus dalam belajar dan suka bermalas-malasan.

Memberikan gawai pada anak usia dini ini merupakan kelalaian dari orang tua karena gawai sendiri memiliki banyak dampak negatif. Penggunaan gawai yang berlebihan pada anak dapat mengakibatkan kecanduan dan penurunan konsentrasi pada anak. Gawai juga berdampak pada kesehatan anak karena efek radiasi dari gawai sangat berbahaya, gawai juga dapat mempengaruhi perkembangan otak anak. Ketergantungan terhadap gawai pada anak-anak akan membuat mereka menganggap bahwa gawai itu adalah segala-galanya bagi mereka. Mereka akan galau dan gelisah jika dipisahkan dengan gawai tersebut.

Peran orang tua dalam membatasi akses serta penggunaan gawai sangat diperlukan. Ketergantungan gawai sejak dini akan memunculkan dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental anak. Namun, pada kondisi saat ini nyaris sulit untuk benar-benar memisahkan gawai dari anak. Jika Hal tersebut tetap dibiarkan maka dapat menyebabkan kecanduan yang akan berisiko bagi kesehatan mental anak. Mengatur pemakaian gawai secara bijak dengan menerapkan batasan waktu secara tegas, mendampingi serta menyediakan aktivitas tanpa melibatkan gawai dapat menjadi solusi untuk masalah tersebut.

Kecanduan gawai artinya anak menghabiskan banyak waktunya di hadapan layar gawai. Anak selalu memegang gawai dalam setiap kesempatan, termasuk pada saat makan atau saat akan tidur. Waktu mereka dengan gawai melebihi waktu yang membuat mereka abai terhadap banyak hal, seperti interaksi dengan orang lain, abai pada pelajaran, dan tugas-tugas di rumah. Dengan banyaknya berbagai kasus anak kecanduan gawai yang hingga menyebabkan fisik dan mental anak terganggu, orang tua harus memiliki kesadaran untuk menegaskan dan mengawasi penggunaan gawai anak.

Teks Argumentasi - Ketergantungan Gawai Pada Anak-Anak yang Berbahaya Bagi Mental

Ketergantungan Gawai Pada Anak-Anak yang Berbahaya Bagi Mental 


Kelompok 9 -  Kelas XI J

Nama Anggota:

1. Ayusita Indriana Puspitasari (08)

2. Dian Rahmawati (12)

3. Manda Pramudya Putri (21)

4. Nabil Raditya Febian Kusuma (23)

Sumber Gambar : www.altaschool.id


Perkembangan teknologi yang makin maju tidak dapat memungkiri bahwa ketergantungan anak-anak pada gawai telah menjadi fenomena yang cukup mencemaskan. Mungkin banyak yang tidak sadar bahwa desain dan pengembangan teknologi gawai sekarang ini memang diciptakan untuk membuat orang merasa kecanduan terhadap penggunaan gawai tersebut. Warna-warna cerah pada setiap aplikasi dan video serta kemudahan untuk mengakses berbagai fitur yang disediakan menjadi salah satu faktor anak-anak betah bermain gawai. Lantas dari hal ini akan menyebabkan ketergantungan yang nantinya dapat membawa dampak serius terhadap mental mereka. 

Perkembangan Teknologi Informasi (TI) adalah hasil pengetahuan manusia yang mengubah cara hidup kita. Kemajuan teknologi memberikan kemudahan dalam pekerjaan, komunikasi, sekolah, dan lainnya, yang membuat semua orang menggunakan teknologi ini. Kemudahan gawai menjadikan anak-anak bebas menggunakannya dan karena sifatnya yang menyenangkan, anak-anak dapat merasa tertarik untuk menggunakan gawai dalam jangka waktu lama. Bayangkan bila tindakan ini terus berlanjut, kemungkinannya besar tindakan ini akan menjadi sebuah kebiasaan yang sulit untuk ditinggalkan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2022, sekitar 33,44% dari populasi anak usia dini menggunakan gawai nirkabel, sebanyak 25,5% dari anak-anak usia 0-4 tahun atau balita, dan 52, 76% dari populasi anak berusia 5-6 tahun. Adapun yang sudah bisa mengakses internet 24,956% dan lebih banyak di usia 5-6 tahun. Serta berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), sekitar 98 persen anak berusia 6-12 tahun sudah menggunakan gawai. Rata-rata anak menghabiskan waktu 6 jam 45 menit per hari menggunakan gawai untuk menonton video, bermain gim, dan menggunakan sosial media.

Hasil studi menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki ketergantungan pada gawai cenderung memiliki konsentrasi yang mudah terganggu. Mereka akan mudah marah dikarenakan emosi yang tidak stabil. Serta, sering mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas dan menghadapi tantangan dalam menjalin hubungan pertemanan.

Selain itu, salah satu dampak yang cukup serius dari penggunaan gawai secara berlebihan adalah rentan mengalami masalah gangguan perilaku dan gejala Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). ADHD merupakan sebuah gangguan mental yang mengakibatkan kesulitan anak untuk berkonsentrasi dan menunjukkan perilaku impulsif serta agresif.

Namun, perlu diketahui bahwa gawai tidak selamanya memberikan dampak yang buruk pada anak-anak. Ternyata terdapat banyak sekali manfaat yang dihasilkan dari gawai jika dalam penggunaan dan pemantauannya dilakukan secara bijak. Salah satu dampak positif gawai pada anak-anak adalah meningkatnya kemampuan kognitif anak. Dengan menggunakan aplikasi dan gim edukasi yang tepat, anak-anak dapat belajar dengan cara yang lebih interaktif dan menyenangkan.

Anak-anak dapat mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan keterampilan memori melalui gim dan aplikasi yang dirancang khusus. Selain itu, penggunaan gawai juga dapat membantu memperluas wawasan anak-anak. Dengan gawai, anak-anak dapat mengakses berbagai informasi dari seluruh dunia. Mereka dapat belajar tentang budaya, sejarah, dan bahasa dari negara lain dan dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang dunia di sekitar mereka. Dengan adanya dampak negatif dan positif yang ditimbulkan dari gawai, maka perlu disadari bahwa peran orang tua menjadi hal yang sangat penting dalam membentuk masa depan dan kepribadian anak. Perhatian dan rasa kepedulian orang tua kepada anak menjadi salah satu faktor yang sanagt berpengaruh dalam membentuk pribadi anak. Apabila anak sudah kecanduan dengan gawai hingga berdampak buruk pada kesehatan mentalnya maka bimbingan orang tuanya perlu dipertanyakan. Beberapa solusi untuk mengurangi ketergantungan anak dengan gawai salah satunya adalah melakukan aktivitas lain yang dapat mengalihkan perhatian anak dari gawai. 

Sebagai contoh yaitu mengajak anak bermain permainan tradisional, melakukan aktivitas di luar rumah, mengenalkan anak pada hobinya, serta membatasi waktu penggunaan gawai ketika hari libur saja. Dengan melakukan hal-hal tersebut dipastikan dapat meminimalisir kecanduan anak pada gawai. Oleh karena itu, ketika telah tiba pada saatnya, orang tua harus sigap dan siap membimbing anak untuk menggunakan alat-alat teknologi seperti gawai. Hal ini sebaiknya dilakukan sebelum terlambat agar dapat menghindari hal yang tidak diinginkan seperti memunculkan konsekuensi negatif pada kesehatan mental anak.

Kumpulan Diksi Pilihan

Berikut ini kumpulan beberapa diksi yang mungkin jarang digunakan dan bisa coba kamu pakai untuk memperkaya nilai tulisan:

 


A

Akara = Bayang

Aksa = Jauh/Mata

Aksama = Ampunan

Ambigu = Makna ganda

Ambu = Aroma

Anala = Api

Anantara = Diantara

Ancala = Gunung

Anca = Rintangan

Anila = Angin

Anindhita = sempurna

Anindya = Cantik Jelita

Anitya = Tidak Kekal

Asrar = Rahasia

Astu = Puji

Atma = Jiwa

Ayar = Air

B

Badui = pengembara, nomad

Bagaskara = panas matahari, bisa juga diartikan sebagai yang memberi cahaya penerang

Basirah = hati, penglihatan hati, qalbu

Baskara = Matahari

Baswara = Berkilau, Bercahaya

Belenggu = alat untuk mengikat, terbelenggu = terikat

Bena = Menarik, Banjir, Ombak

Benawat = Sombong

Bernas = Berisi Penuh, Semakin Berisi

Bhama = Nafsu

Bianglala = Pelangi

Buana = Dunia

Bui = penjara, kurungan

Bumantara = Langit

 

C

Caci = cela, cerca

Cakrawala = lengkungan langit, atau cekungan langit

Candala = Rendah diri

Chandra = Bulan

Citta = Maksud Hati, Pikiran

Cumbana = Mencium



D

Dahayu = Cantik, Molek, Elok

Daksa = Badan, Tubuh

Dama = Cinta Kasih

Dayita = Kekasih

Dekap = peuk, memeluk

Dera = pukulan dengan rotan, cemeti, dan sebagainya

Derai = butir butir, suara rintikan air hujan pada kaca dan sebagainya

Derap = bunyi kaki orang berjalan cepat, derap langkah

 

E-J

Eka = Satu

Faktitus = Imitasi

Gapah = cakap, lincah, trengginas, pantas

Gata = Telah Pergi

Gundah = Sedih, Bimbang, Gelisah

Haki = Energi Spiritual

Harsa = Kegembiraan

Hirap = Hilang

Ina = Matahari Pagi/Senja

Indurasmi = Sinar Rembulan

Insan = manusia

Jamanika = Tirai, Tabir

Janardana = Menggairahkan

Jejal = penuh sesak, jejali = penuh sesakilah

Jelampah =bergelimpang, bergolek, terkapar

 

K-M

Kama = Dipuja

Kampa = Getaran

Kampana = Mempunyai Getaran

Kaprah = biasa, lumrah, kebanyakan

Kelabu = abu-abu, antara hitam dan putih

Kenes = Lincah, Genit

Kirana = Sinar Cantik & Molek

Korelasi = Hubungan Timbal Balik

Lara = sedih, susah hati

Lelap = tidak sadarkan diri, nyenyak

Lembayung = waktu-waktu berakhirnya senja, merah jingga

Lunglai = lemah sekali

Mahligai =  Istana

Mangkus = Efektif

Masygul = bersusah hati karena sesuatu, sedih, murung

Mega = Awan

Mencabar = menantang

Mengerang = berteriak kesakitan, rintihan keras

Merapah = merantau, menjelajah, mengembara, melanglang buana

Miang = Lugut

Muak = sudah jemu karena terlalu sering



N-R

Nabastala = Langit

Nestapa = sedih sekali, susah hati

Nirmala = tanpa cacat atau cela, bersih, suci. Menggambarkan seorang gadis yang baik dan suka menolong

Nirwana = Surga

Persistensi = Gigih, kukuh, tekun, terus menerus

Pitarah = leluhur, pendahulu, sesepuh

Rapal = mengucap, membaca

Redum = Mendung

Relikui = benda keramat, aji-aji, jimat

Repui = lemah, rapu, lapuk

Rimpuh = Sudah Tua Sekali

Rinai = Gerimis, Rintik-Rintik

Romansa = kisah tindakan kepahlawanan, kehebatan dan keromantisan



S-V

Sadrah =berserah, pasrah, bertawakkal

Sahaja = Sederhana

Sangkil = Efisien

Sedari = Sejak

Selaksa = teramat banyak, tidak terhingga

Sempena = Berkah

Sendu = Sedih, Pilu, Dukacita

Serapah = nista, sumpah, umpat, hardik

Sporadis = Tidak Tentu, Kadang-kadang

Surya bara neraka = cahaya dari sesuatu yang terbakar dan masih terlihat apinya di neraka

Tandang = bertamu, berkunjung

Temaram= hampir gelap, suram, tidak bercahaya terang

Termaktub = Tertulis, Tercantum

Tika = ketika

Tikam = tusukan, menusuk tajam

Umbu =Nenek Moyang

Urgensi = Sangat Penting

Visus = Penglihatan tajam



Jika ada yang ingin menambahkan, silahkan tambahkan di kolom komentar.

 

 

TRIALOG : "Menyan Pembebas"

TRIALOG: “MENYAN PEMBEBAS”

Sebuah Drama Pendek tentang Akuntansi Kritis Indonesia Pengarah: Aji Dedi Mulawarman

Penulis Naskah: Ari Kamayanti (Durasi 15-20 menit)

 

 

Di sebuah teras rumah tampak seorang laki-laki paruh baya (Bejo)mengeluarkan sebuah wadah, menyalakan kemenyan lalu duduk sambil mengipas-ngipas diri.

 

Bejo: mantap! Malam-malam kayak gini, hawa dingin, semerbak harum, sepi pula! (mulai menyanyi) liiir iliiir... liiir iliir... tandure wis sumilir... tak ijo royo royo...

 

Masuk Fred, tetangga Bejo, langsung menyapa:

 

Fred     : Weleh-weleh... malam-malam manggil setan apa to Mas? Pakai menyan segala! Bejo  : Iya kayaknya, buktinya setannya langsung datang!

Fred     : Wasem kowe Mas!

 

Bejo terkekeh dan mempersilakan Fred duduk.

 

Bejo     : La kamu ya aneh... mosok orang mbakar menyan itu langsung diasosiasikan sama setan! Demit! Gimana itu ceritanya? Itu tuh sama kayak kalau orang Barat bilang biarawati itu relijius, sedangkan muslimah yang sama-sama pakai penutup aurat dibilang opresi terhadap jender, dan terorisme!

 

Fred: Lhaa... wong ini cerita menyan kok bisa nyambung ke jender segala, To! [jeda sebentar saat Fred memerhatikan Bejo]

Fred     : aku ini orang Islam.. Pernah ke Mekah sana.. Di Arab sana itu gak ada menyan-menyanan Jo.. sholat yang bener kalau mau tolak setan.. ngaji Quran...

Bejo : Laa.. kamu yang salah. Wong saya dapat menyan ini juga dari Arab. [dengan fasih kearab- araban] Allahu jamilun yuhibbul JAMAL... Allah itu suka yang indah, bersih, wangi... Orang Arab juga bakar menyan Fred.. menyan Arab. Wanginya membersihkan jiwa

 

Bejo terkekeh..

 

Bejo: santai-santai, Fred... ngopi dulu aja ya... biar hati adem... Ti..Siti.. ini ada Pak Fred, buatin kopi buat Bapak sama Pak Fred, nduk...

Dari dalam rumah (pintu rumah terkuak sedikit), lalu ada teriakan Siti, membuka pintu sebentar, terlihat sedang memakai mukenah, “Nggih Pak, sebentar”

Fred     : Ngomong-ngomong, anakmu Siti dah mau lulus ya Mas?


Bejo     : Iya, bentar lagi.. lagi nyusun tesisnya. Akuntansi Kritis katanya, tapi ya itu kayaknya masih bingung. Kamu kan lulusan akuntansi dari mana? Brokoli? Watugong?

 

Fred     : Berkeley! Watugong? Maksude opo? Bejo            : Itu lo yang di Ostrali- Watugong?!

Fred     : Wollongong! Halah!!

 

Bejo     : Heheh Lak mirip to yo..... ojo ngamuk to... bercanda ini.. habis kamu tegang banget sih. Siti datang sambil menyuguhkan kopi

Bejo     : Duduk sini dulu Ti, ini lo Pak Fred mau nanya-nanya tentang tesismu Siti            : Tanya apa Pak Fred?

Fred     : Ya kamu nulis tentang apa, Ti? Akuntansi apa tadi kata Bapakmu... akuntansi kritis? Apa terus koma, terus mati gitu kalau sudah kritis??

 

Siti       : Hehehe... Pak Fred bisa aja... saya malu ah kalau cerita, saya gak ada apa-apanya sama Bapak. Pak Fred kan lulusan luar negeri.

 

Bejo     : he eh.. Brokoli... Siti            : Berkeley Paaaak....

Bejo     : kok iso isin... kok bisa malu            memang sekolah di Indonesia jadinya lebih jelek apa dari Luar

Negeri? Mental kok ORIENTALIS gitu! Ngerti apa itu orientalis? Ya kayak kamu itu.. mikir kalau kita Indonesia , Asia Lebih buruk daripada Barat. Kamu itu sekolah di Brawijaya, itu dah paling apik nek jare Bapakmu iki.. La Pak Fred iki lulus-lulus DADI KULI...

 

Fred     : Lo aku iki akutan publik KAP ternama. Afiliasi dari Big FOUR. Kamu ahli menyan mosok ngerti BIG FOUR! Wong tukang demit, tukang setan ....

 

Bejo     : ya kuli kan kerjaannya disuruh suruh terus dibayar orang. Budhal kerja jam piro? Fred  : 7 pagi

Bejo     : pulang?

 

Fred     : jam 9 malam, kadang malah jam 3 pagi tergantung kerjaan beres (mengatakan dengan bangga).

 

Bejo     : lhaa malah luwih parah teko kuli.    heheheh

 

Fred     : ya gak gitu lah Mas.. itu lak persepsimu...

 

Bejo     : bener.. persepsiku. Sama itu, artinya menyan adalah alat panggil setan juga persepsi.


Siti       : saya pamit dulu kalau begitu Pak (sambil beranjak pergi)

 

Bejo     : lhaa kok malah Siti sing mutung... hehe tunggu dulu Ti.. cerita dulu... Siti            : Habis Bapak berdua rame sendiri. Bertengkar terus!

Fred     : Walah kayak gak ngerti aku dan bapakmu aja. Kita ni dah teman karib, ya gini ini kalau ngobrol... biasa... tambah rame tambah seru.

Siti       :Ya tesis saya tentang penting dilakukan pembebasan atas akuntansi. Akuntansi itu saat ini sangat materialistik dan mendukung kapitalisme. Jadi saya mau membedah itu apa yang menyebabkan akuntansi ini materialis dan bagaimana caranya merubah akuntansi menjadi lebih spiritualis relijius.

Begitu pak Fred.

 

Fred     : spiritualis relijius! Walah bapak sama anak sama aja kelakuannya!

 

Bejo     : heheh.. naik pangkat aku, Ti! Tadi dibilang tukang demit, sekarang spiritual relijius... matur nuwun...

 

Fred     : (mengabaikan) La terus metodenya gimana itu nanti Ti? Pakai statistik yang kayak gimana?

 

Siti       : ya... ndak pakai statistik, Pak Fred. Saya mau pakai teori kritis. Ini yang saya lagi bingung. Dosen saya bilang pakai Marxisme atau Feminis aja. Tapi gimana ya... masih bingung...

 

Fred     : Hus... jangan bilang marxisme... saru! Nanti dikira PKI... (sambil berbisik)

 

Bejo     : Jaman gini dah gak ada yang percaya lagi sama PKI, Mas. Yang dipercayai malah menyan- eyang Subur, twitter-an... dapat pacar pendangdut untuk mengurangi kontroversi hati dan harmonisasi dan statusisasi

Fred     : Ngomong opo to yo Mas...

 

Bejo     : Exactly (sok keminggris)... orang sekarang itu lebih percaya sama yang gak jelas gitu. Wis wis... lanjut Ti...

 

Siti       : ya itu tadi Pak...dilema dilema... Marxis atau Feminis... Marxis kan sosialis, kalau sekarang akuntansi dipandang dalam kerangka kapitalisme, ya pakai Marxis bisa. Sedangkan Feminisme berbicara pada tataran pembebasan dari jerat maskulinisme. Jelas kalau akuntansi berkutat pada akal dan raisionalisme itu adalah maskulin...jadi teori kritis Feminisme bisa juga dipakai buat membebaskan akuntansi yang ada saat ini.

 

Bejo saat Siti menjelaskan panjang lebar, bangkit dan mengipasi menyan-nya . Asap semakin menebal dan membumbung tinggi.

 

Fred     : Haduh iki... kurang banyak apa setannya? Kok dikipasi lagi... (Bejo malah mengipasi ke arah Fred)


Bejo     : Nduk... Teori yang digunakan kan nanti dipraktikkan. (Sambil terus mengipasi menyan ke arah Fred, sedangkan Fred sibuk menghalau asap). Kamu bicara Teori Gravitasi, ya dibuat praktik bikin pesawat. Teori bola dan coklat juga dipakai di pasar modal...

 

Siti       : Bola dan coklat? Maksudnya?

 

Bejo     : la kapan itu pas kamu cerita... Ball and Brown.... (duduk kembali di kursi tamu)... Nah itu ya kayak menyan ini. Aku bakar menyan ini adalah praktik, apa teori yang mendasarinya? Kalau kata Bung Fred di sini, ya teori demit- menurut dia (sambil menunjuk Fred). Artinya dia mengasumsikan bahwa aku percaya sama keberadaan yg gaib. Bener aja kan? Daripada g mau ngakui Tuhan... Tuhan ya gaib.

Padahal sebenarnya bukan itu. Wangi ini membuat hati damai... hati ku damai, aku bisa berinteraksi dengan Tuhanku lebih baik- spiritualitas relijius ya ada. Artinya kalau kamu pakai teori Marxis atau Feminis, ya ... kamu percaya bahwa pasti ada kepercayaan di balik itu... istilah kerennya ONTOLOGI dari teori itu sendiri. Kalau model Marxis atau Feminis kan ya apa kira-kira kepercayaan yang melandasi itu?

 

Fred     : Ya Siti ini feminis! Menolak pria... Gak usah kawin kalau gitu Ti.

 

Siti       : Yaa.. itu juga bagian dari asumsi beberapa aliran feminis sih Pak Fred. Tapi sebenarnya ada satu tema besar diantara Marxis maupun Feminis yaitu pemberontakan terhadap keterkungkungan.

 

Fred     : tanpa spiritualitas relijiusitas to? Bagusnya itu gak pake gitu-gituan- empiris dan obyektif aja.

 

Siti       : Ya. Tanpa spiritualitas relijiusitas Pak. Yang penting itu menggantikan kekuasaan yang ada dengan yang lebih baik. Yang lebih pro kaum lemah atau proletar kalau kata Marxis dan lebih pro wanita kalau kata Feminisme.

 

Fred     : Bagus itu tanpa spiritualitas relijiusitas. Tau gak spiritualitas itu sekarang [bisik bisik...] identik dengan NAM- NEW AGE MOVEMENT- bahayaaaa Viiii bahayaaaaa.... Kadang masalah orang terjajah

atau terkungkung atau apalah... itu semua hanya dalam otak.. pikiran..

 

Bejo     : kalau semua orang Indonesia kayak kamu, yang namanya 17 Agustus ra ono—ngerti? Gak ADA! Dah dijajah bangga dan gak ngerasa lagi............. Gik kok alergi banget sih sama spiritualitas relijiusitas?

Ndak pernah sholat to? Kamu kan Islam? Fred       : Loh.. Sholat dong bro [tepuk dada]...

Bejo     : Sholat obyektif—[mengadukan Fred ke penonton lalu terkekeh]

 

Bejo     : Kalau menurut saya sih.     agama, reliji saya dan spiritualitas tidak bisa dipisah. Agama saya

adalah spiritualitas saya. Tidak ada ritual agama tanpa spiritualitas—sholat bisa merasa deket sama Allah, dzikir bisa meneteskan air mata. Agama itu adalah cara saya menuju puncak spiritualitas relijiusitas saya. Lha.. Siti ini termasuk makhluk spiritual relijius apa nggak?

 

Siti       : mmm... ya iya Pak...


Bejo     : La kalau gitu ya jangan pakai metode yang TIDAK SESUAI siapa dirimu... Itu namanya GILA.. karena tahu kaau gak sesuai tetep dipake... Hehehe... la nek Fred ini, biar aja dia gitu.. wis pantes pakai NAM... wis cuocooook dengan siapa dia...

 

Siti       : Kalau gitu saya pakai metode kritis berbasis spiritualis relijius aja deh Pak. Tjokroamonoto spiritualis relijius, Tjut Nyak Dien juga feminis spiritualis relijius...

Bejo     : Naah pinter.... Ben gak jadi Boyo Putih... orang Indonesia yang gak bangga sama kulit sendiri.. malah pupuran bedakan biar kayak Belanda.

 

Fred beranjak....

 

Fred     : Dah deh.. mau pulang aja.. Bejo dan Siti--- kayak Bapak kayak Anak...

 

Bejo     : hehe... ya sana.. yang ngundang kamu ke sini ya siapa.. Datang tak diundang.. pulang tak diantar, Fred.... Wis pulang sana..

 

Fred     : [Sambil menghilang dari panggung]... iyaaa.          biar gak telat nguli besok.

 

Bejo     : Yuk Ti... masuk ke rumah...

 

Siti       : nggih Pak.. lha menyannya? Nggak dimatikan Pak?

 

Bejo     : Nggak usah banyak setan di sini [ambil menuding ke arah penonton]

 

[Selesai.. semua pemain keluar.       Encore- Aplaus]