Menyimak Alasan Anak Muda yang Memiliki Kecenderungan Menunda Pekerjaan
oleh :
Kelompok 6 - Kelas XI I
01 - Afifah Putri, 22 - Mahfud Fathur, 23 - Mutiya Ayu, 31 - Reyhana Safitri
Menunda pekerjaan sering juga disebut sebagai prokrastinasi. Seseorang yang mempunyai kecenderungan menunda atau tidak segera memulai kerja disebut procrastinator. Sebagai bagian dari anak muda itu sendiri, kita megakui bahwa kita memilki kecenderungan menunda pekerjaan. Sebagai contoh, menunda untuk menuntaskan tugas menulis teks argumentasi yang satu ini. Singkatnya, kita ingin tahu alasan hal ini sering terjadi pada kalangan anak muda.
Anak muda yang masih bersekolah lebih sering menunda pekerjaan daripada orang dewasa yang sudah bekerja. Mengapa demikian? Karena anak yang masih duduk di bangku sekolah tidak memiliki konsekuensi seberat orang dewasa jika menunda pekerjaan. Orang dewasa memiliki tanggungan pekerjaan yang berdampak langsung terhadap kehidupan mereka. Sebagai contoh, jika seseorang yang telah bekerja tidak melakukan pekerjaan dengan maksimal maka akan berdampak pada pemotongan gaji atau bahkan diberhentikan dari pekerjaan. Sedangkan, anak muda yang bersekolah tidak memiliki konsekuensi yang besar atau bahkan tidak berdampak langsung pada kehidupan mereka. Jika mereka menunda tugas sekolah, dampak terbesar yang dapat terjadi adalah nilai yang turun atau ditegur oleh guru yang mungkin mereka acuh tak acuh padanya.
Menunda mengerjakan tugas sekolah bagi remaja adalah bagian dari zona nyaman yang terselubung seperti bom waktu. Berada di zona nyaman berarti bisa dibilang kita sedang bekerja tanpa resiko besar. Banyak anak muda yang sudah merasa terbebani atau bahkan takut dengan tugas yang diberikan bahkan sebelum mereka memulai mengerjakan tugasnya. Hal ini menyebabkan mereka menjadi enggan untuk memulai tugas, bahkan memilih untuk melakukan sesuatu yang ia sukai dan dirasa mudah. Hal ini sebenarnya rasional dan normal untuk manusia. Seperti yang dijelaskan pada Hukum Yerkes & Dodson pada tahun 1907, menjelaskan bagaimana orang merespons atau bereaksi terhadap rangsangan yang menimbulkan rasa takut. Menanggapi rangsangan ini, manusia dapat melakukan tiga hal. Artinya, melawan (memenuhi tantangan), lari (lari atau sembunyi), atau membeku (lumpuh).
Kemudian, alasan remaja cenderung menunda pekerjaan adalah menyepelekan pekerjaan. Mungkin, sebagian remaja masih bergantung pada temannya jika tugas kelompok. Mereka pikir tugas yang diberikan sudah dikerjakan temannya sehingga mereka tidak menaruh perhatian kepada tanggung jawab mereka. Hal ini dapat merugikan baik kepada individu tersebut ataupun orang-orang di sekitarnya. Alasan ini merupakan kondisi psikologi. Berdasarkan Jurnal Ghurfon tahun 2003, trait kepribadian yang dimiliki individu turut mempengaruhi munculnya perilaku prokrastinasi.
Disisi lain, sebagian anak muda terkadang merasa sangat ambisius untuk menuntaskan pekerjaannya, sampai-sampai mereka ingin mengerjakan beberapa tugas sekaligus untuk menyingkat waktu. Hal ini biasa disebut multitasking. Individu ini berharap apa yang dilakukan mereka dapat mempercepat pengerjaan tugas. Namun, justru membuat mereka merasa kewalahan. Tidak sedikit dari mereka yang berhenti di tengah jalan atau bahkan tidak memulai sama sekali dan berakhir menunda pekerjaan mereka. Menurut Ferrari (Renni Nugrasanti, 2006: 29), menyebutkan bahwa prokrastinasi akademik dipengaruhi oleh keyakinan yang tidak rasional dan perfeksionisme. Dalam hal ini, individu memiliki keyakinan diluar kemampuan mereka.
Tak jarang pengaruh orang-orang sekitar juga menyebabkan sifat menunda-nunda sering muncul. Apalagi anak muda sangat mudah terpengaruh oleh teman-teman sebayanya. Sehingga apabila seseorang memiliki lingkaran teman yang suka menunda-nunda pekerjaan, maka bisa saja secara tidak sadar ia akan mengikuti sifat teman- temannya tersebut. Menurut Millgram (M. N. Ghufron, 2003: 30), kondisi lingkungan yang linent, yaitu lingkungan yang toleran 23 terhadap prokrastinasi mempengaruhi tinggi rendahnya prokrastinasi seseorang daripada lingkungan yang penuh dengan pengawasan.
Ditambah lagi dengan berkembangnya teknologi yang memudahkan akses untuk mendapat hiburan. Salah satu aplikasi media sosial yang marak digunakan oleh remaja saat ini adalah aplikasi TikTok. Penggunaan media sosial TikTok yang kurang terkontrol menimbulkan rasa malas dan enggan beranjak sehingga menghambat kegiatan sehari- hari. Salah satu efek negatif yang ditimbulkan adalah menunda-nunda pekerjaan atau tugas sekolah dikarenakan asyik berinteraksi di media sosial TikTok. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wiwik dalam skripsi yang berjudul Hubungan Antara Dukungan Ekonomi Orang Tua Dengan Prokrastinasi Akademik (2009) di Brebes Jawa Tengah menunjukkan bahwa 10 dari 32 siswa terlambat dalam mengerjakan tugas sekolah. Setelah ditelusuri 8 diantaranya terlambat mengerjakan tugas sekolah dikarenakan terlalu lama dalam mengakses dan membuat konten di media sosial TikTok.
Oleh karena itu, kenali perilaku anak muda jaman sekarang. Hal apa saja yang membuat mereka menunda pekerjaan dan apa yang membuat mereka bersemangat untuk melakukan pekerjaan. Berbagai alasan di atas menunjukkan bahwa kita menunda-nunda pekerjaan karena takut untuk keluar dari zona nyaman, keyakinan tidak rasional, lingkungan yang tidak mendukung, dan hiburan yang berlebihan. Jadi, teruntuk anak muda, coba kenali dan pahami dirimu lebih baik, sehingga kamu tahu apa yang harus dilakukan jika kamu mulai menunda pekerjaan.Seperti bermain permainan daring, menonton drama, atau bahkan mengobrol dengan teman, semakin menambah alasan bagi anak muda untuk menunda pekerjaannya. Diperlukan kesadaran akan tanggung jawab dan melatih diri untuk bisa mengatur keseimbangan antara kewajiban dengan keinginan.
0 Post a Comment:
Posting Komentar