Menelusuri Pedalaman Indonesia dan Pemerataan Pendidikan yang Belum Merata
Kelompok 3 - XI J
1. Galih Rafi W(15)
2. Hasna Hanifah (18)
3. Nurmalita Pridya (28)
4. Rizqi Fadhilah (30)
Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran yang bisa didapat dari manapun, seperti dari sekolah (formal), kursus/les (nonformal), ataupun kajian (informal). Pendidikan adalah satu landasan penting dalam berkehidupan. Dengan pendidikan bisa menumbuhkan ketrampilan, membentuk pola pikir dan kepribadian diri yang baik. Poin tersebut yang akan dibutuhkan untuk bisa berhasil dalam hidup. Oleh karena itu, pendidikan sangatlah suatu hal yang sangat penting dan sangat disayangkan apabila sampai terlewatkan.
Pendidikan adalah salah satu faktor penentu maju mundurnya bangsa. Namun sayangnya Pendidikan di Indonesia masih terbilang kurang baik dalam hal sarana prasarana dan pemeratanan. Pendidikan yang merata akan mendukung tujuan pendidikan nasional untuk mencetak sumber daya manusia yang cerdas dan berkepribadian baik. Baik buruknya kualitas pendidikan di Indonesia di pengaruhi oleh banyak hal. Salah satunya adalah kurangnya pemerataan pendidikan. Tidak sedikit warga Indonesia yang mendapati kegiatan belajar mengajar yang kurang layak. Tentunya hal ini yang menyebabkan kemajuan pendidikan Indonesia sedikit terhambat.
Setiap anak bangsa seharusnya memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak agar mereka bisa memiliki masa depan dan meraih cita-cita mereka. Sesuai dengan Pasal 31 Ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi, “Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.” Tetapi pada kenyataannya, bagi beberapa orang di daerah tertentu khususnya di pedalaman, akses mendapatkan pendidikan tidak semudah itu. Masyarakat yang seharusnya menikmati seluruh ilmu yang ada, jadi terhambat karena adanya masalah tersebut.
Daerah di Indonesia yang kualitas pendidikannya kurang ialah Indonesia bagian Timur seperti Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua. Sistem pendidikan di Indonesia bagian barat secara umum lebih baik dari Indonesia bagian Timur. Di Indonesia timur, masih banyak anakanak yang tidak memiliki akses ke sekolah yang baik.
Masalah pendidikan di pedalaman salah satunya terletak pada lokasinya yang sulit untuk diakses. Pendidikan di pedalaman belum sepenuhnya bisa dijangkau oleh seluruh masyarakat. Letaknya yang jauh juga menyulitkan anak untuk bersekolah. Jarak tempuh yang jauh serta akses jalan yang buruk tentu bisa sangat dibandingkan dengan sekolah di perkotaan. Transportasi di kota cukup variatif, tidak seperti di pedalaman yang masih minim kendaraan. Tidak heran jika di pedalaman disana terhindar dari udara polusi.
Kesadaran akan pentingnya pendidikan juga perlu ditekankan. Orang tua yang semestinya menjadi orang pertama yang mendukung keberlangsungan sekolah anak. Namun hal itu dibatasi oleh wawasan serta pola pikir orang tua sendiri yang menganggap bahwa anak akan lebih baik jika secepat mungkin bekerja dan membantunya membiayai hidup di desa. Namun faktanya, saat ini hanya sekitar 6% penduduk Indonesia yang sudah mengenyam pendidikan tinggi dari total 275,36 jiwa lada Juni 2022, menurut data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil). Selain itu tingkat kecerdasan anak Indonesia berada pada urutan 72 dari 78 negara. Hal ini membuat masyarakat Indonesia yang dalam usia sekolah tidak dapat mengenyam pendidikan yang diharapkan. Pendidikan yang digadanggadang sebagai hal utama dan wajib ditempuh oleh seluruh masyarakat Indonesia, justru hanya bisa dinikmati oleh sebagaian masyarakat saja.
Tingkat perekonomian yang rendah juga menjadi alasan pendidikan Indonesia masih belum merata. Bagaimana tidak, saat ini banyak sekali kasus seorang anak putus sekolah karena faktor ekonomi. Menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS) per September 2020, tingkat kemiskinan Indonesia di kota adalah sebesar 7,88 persen, sedangkan di desa mencapai 13,20 persen. Dikarenakan tingkat ekonomi yang rendah tidak semua orang dapat mengenyam pendidikan hingga selesai dengan baik. Dengan itu, Pemerintah seharusnya memfasilitasi masyarakat di daerah terpencil dengan membangun sekolah-sekolah gratis atau semacamnya.
Di dalam proses belajar mengajar, kualitas pendidik, sarana dan prasarana juga mempengaruhi kualitas pendidikan. Pendidik/guru merupakan peran penting dalam proses pembelajaran berlangsung. Karena jika ingin menghasilkan pelajar yang unggul, tentunya ilmu yang diberikan dari guru juga tidak kalah unggul bersama metode mengajarnya. Ketidak merataan sarana dan prasarana membuat perbedaan antara pendidikan di kota dan desa semakin terlihat. Dengan keterbatasan tersebut, pendidikan menjadi terkena imbasnya. Tak hanya siswa, guru juga mengalami kesulitan ketika diharuskan untuk mengajar dengan fasilitas yang seala kadarnya. Hal ini menjadikan sekolah sekolah dibagian pedalaman disebut kurang diperhatikan oleh pemerintah.
Ketidak merataan pendidikan di Indonesia masih menjadi kendala yang belum terselesaikan sampai saat ini dikarenakan pemerintah kurang memperhatikan dan bertanggung jawab atas masyarakat di pedalaman. Dengan itu, seharusnya pemerintah tidak buta dan cepat untuk mengatasi kendala tersebut. Hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia meliputi pemberian pendidikan gratis kepada masyarakat yang kurang mampu, melakukan sosialisasi mengenai pentingnya pendidikan di daerah pedalaman, meningkatkan kualitas para pengajar, memberikan fasilitas yang memadai bagi pendidikan, mewujudkan hak warga negara dalam menerima pendidikan, pembangunan yang merata, dan bersikap adil dalam memperhatikan pendidikan di Indonesia. Beberapa upaya tersebut dapat membantu pemerataan pendidikan di Indonesia hingga tiap warga negara mendapatkan haknya dalam menunjang pendidikan.
0 Post a Comment:
Posting Komentar