Apakah Kreatifitas dan Bakat Saling Berkaitan?
Oleh :
Kelompok 1 - Kelas XI J
Mengenali potensi diri merupakan hal yang penting di era sekarang. Sebagai generasi milenial yang sudah sangat bersahabat dengan media sosial atau medsos. Melalui medsos segala sesuatu dapat dilihat oleh orang lain. Sering kali orang menginterpretasikan sukses itu berdasarkan materi yang kita punya. Selama ini, banyak orang yang menganggap bahwa potensi diri bersifat mutlak. Di media sosial semua kalangan, orang bisa tampil dengan berbagai kreativitas yang diinginkan. Banyak dari kita berkeinginan menjadi orang yang kreatif, karena kreativitas merupakan hal penting yang perlu kita kuasai untuk bergerak maju di era seperti sekarang ini. Tapi, sering kali kita merasa tidak percaya diri. Sebab, yang kita lihat orang kreatif adalah orang yang jauh dari jangkauan kita, seperti Albert Einsten dan BJ Habibie. Kita merasa bahwa mereka semua punya bakat untuk menjadi kreatif, sedangkan kita tidak punya bakat untuk menjadi kreatif.
Tanpa kita mengidentifikasi jati diri, kita tidak akan pernah tahu bakat apa yang kita miliki. Satu per satu hal yang harus kita lakukan yaitu dimulai dari memahami siapa diri kita dan integrasikan berbagai aspek yang kita punya. Telah dilakukan penelitian untuk membuktikan dari sekian banyak orang kreatif yang bisa memunculkan ide-ide inovatif dan apa kesamaan dari mereka semua? Penelitian ini mendapatkan fakta bahwa kesamaan dari mereka semua adalah mereka memiliki kecerdasan kreatif. Ternyata, kecerdasan kreativitas bukan hanya sekedar bakat, tetapi sesuatu yang bisa kita latih dalam diri kita.
Bakat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai kepandaian, sifat, dan pembawaan yang dibawa manusia sejak ia lahir. Yang dapat diartikan, bakat adalah kemampuan unggul dalam diri seseorang yang membuat seseorang tersebut memiliki prestasi yang unggul, baik dalam satu bidang maupun bidang lainnya. Serta, bakat dapat dilatih terus atau diasah agar lebih matang untuk digunakan oleh orang tersebut.
Sementara kreativitas lebih identik dengan keterampilan yang dipelajari daripada bakat atau karakteristik bawaan. Kreativitas adalah hasil karya seseorang yang telah memalui berbagai proses dan menghasilkan suatu karya yang dapat dinilai oleh orang lain. Mengulik sumber inspirasi dapat memberi ide baru atau memotivasi untuk menciptakan karya yang belum pernah diciptakan sebelumnya. Menantang diri supaya bisa memajukan kemampuan kreatif dan bakat. Sehingga mendorong kemampuan untuk berpikir dengan cara yang berbeda, menyebabkan ide-ide lama untuk bersaing menghasilkan ide baru, dan untuk mengejar kesempatan yang terbuka.
Adapun perbedaan bakat dan kreativitas yaitu, bakat adalah suatu yang belum menghasilkan apa-apa atau mungkin tidak menghasilkan karya yang konkrit atau jelas. Bakat dapat berubah atau mungkin dapat berkembang, serta suatu karya yang mungkin sulit di hargai dengan material. Sedangkan kreativitas adalah hasil dari sebuah bakat yang hasilnya jelas dan konkrit dapat dinilai dan di hargai. Elizabeth Santosa, Psikolog Anak dan Pendidikan mengatakan bahwa dalam melatih kreativitas maka latihlah sesuai dengan bakat dan minat. Seperti pepatah, asah pisau di sisi yang tajam jangan di sisi yang tumpul.
Keunggulan potensi diri dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu internal yang berupa cara mengadaptasikan, memahami, dan memaksimalkan potensi yang kita miliki. Sedangkan faktor eksternal misalnya lingkungan, jika terjebak dalam lingkungan yang tidak bisa memberi peluang atau tantangan itu bisa menghambat potensi diri kalian. Dengan kondisi yang memfasilitasi, kita dapat menggali potensi kita dengan pengalaman yang tidak terlalu banyak atau usaha yang minimal kita dapat sukses di satu bidang. Bisa juga diwujudkan dengan kondisi yang memungkinkan, saat seseorang itu benar-benar melakukan pengembangan kapasitas dirinya. Melalui latihan yang disengaja secara bersamaan dengan pendidikan training, dan pemanfaatan teknologi.
Kreativitas dan bakat dapat dikembangkan dengan dukungan orang tua, memperbanyak pergaulan dengan berbagai orang yang berbeda, mengobservasi, mengamati orang-orang tersebut. Dan melihat apa yang ada di luar, memperbanyak bertanya untuk mendapatkan sudut pandang yang beragam dari banyak orang, banyak melakukan eksplorasi dan eksperimentasi. Serta, memperluas koneksi untuk meyakinkan hasil dari eksperimentasi yang dilakukan. Karena apabila bakat dibiarkan begitu saja atau tidak ada usaha, maka akan dianggap barang yang mati dalam diri dan tidak memiliki pengaruh maupun kekuatan sama sekali.
Sehingga dapat kita simpulkan, bakat juga dikaitkan dengan kreativitas. Bakat dan kreativitas adalah dua kemampuan yang ada dalam setiap individu. Jika bakat adalah kemampuan potensial dalam setiap orang, baik itu yang sudah dikembangkan atau belum, maka kreativitas adalah faktor bawaan dari individu itu sendiri. Yang dimana, dalam melatih kreativitas maka latihlah sesuai dengan bakat dan minat. Seperti pepatah, asah pisau di sisi yang tajam, dan jangan mengasahnya di sisi yang tumpul. Oleh karena itu, kita sebagai generasi milenial harus pintar-pintar untuk menjadi orang kreatif dengan mengasah dan mengembangkan bakat yang kita miliki. Karena kreativitas yang kita miliki dapat menginspirasi dan bermanfaat bagi orang lain. Dan jangan pernah merasa takut dengan kemampuan yang kita miliki apabila belum dicoba dan dikembangkan. Ingat kata Elizabeth Santosa bahwa dalam melatih kreativitas, latihlah sesuai dengan bakat dan minat.
0 Post a Comment:
Posting Komentar