Ketergantungan Gawai Pada Anak-anak yang Berbahaya Bagi Kesehatan Mental
Kelompok 9 - Kelas XI G
Nama Anggota kelompok
1.Hafiz Abdalla Wikan Tyasa (14)
2.Hafiz Fathan Mubina (15)
3.Khoiriyah (19)
4.Putra Randu Zydan A (27)
Sumber Gambar : www.lippoinsurance.com |
Pada kondisi saat ini, di Indonesia sedang marak anak-anak yang kecanduan gawai, hal tersebut dapat dibuktikan dengan banyaknya penggunaan gawai pada anak-anak. Gawai dilengkapi dengan berbagai fitur yang dapat menjerumuskan anak pada hal-hal yang belum sesuai dengan usianya. Kecanggihan fitur yang tersedia pada gawai membuat anak tertarik untuk selalu mengikuti perkembangannya, sehingga kebanyakan anak-anak lebih tertarik untuk memainkan gawai tanpa kenal waktu.
Berdasarkan data Komisi Anak Indonesia (KPAI), sekitar 98% anak berusia 6-12 tahun sudah menggunakan gawai. Rata-rata anak menghabiskan 6 jam 45 menit per hari dalam menggunakan gawai untuk menonton video, bermain game, menggunakan sosial media, dan memakai aplikasi lainnya. Bukan hal aneh lagi jika kita melihat anak-anak, bahkan balita sekalipun dekat dengan gawai. Hal itu terjadi lantaran cara orang tua yang selalu menggunakan perantara gawai saat mendidik anaknya. Di saat anak mereka rewel, menangis, banyak dari orang tua pasti akan memberikan gawai pada anaknya dengan harapan si anak kembali diam dengan fokus pada gawai tersebut. Hal tersebut dilakukan oleh orang tua tanpa sadar dengan dampak yang akan terjadi, anak bisa menjadi sulit bersosialisasi, susah fokus dalam belajar dan suka bermalas-malasan.
Memberikan gawai pada anak usia dini ini merupakan kelalaian dari orang tua karena gawai sendiri memiliki banyak dampak negatif. Penggunaan gawai yang berlebihan pada anak dapat mengakibatkan kecanduan dan penurunan konsentrasi pada anak. Gawai juga berdampak pada kesehatan anak karena efek radiasi dari gawai sangat berbahaya, gawai juga dapat mempengaruhi perkembangan otak anak. Ketergantungan terhadap gawai pada anak-anak akan membuat mereka menganggap bahwa gawai itu adalah segala-galanya bagi mereka. Mereka akan galau dan gelisah jika dipisahkan dengan gawai tersebut.
Peran orang tua dalam membatasi akses serta penggunaan gawai sangat diperlukan. Ketergantungan gawai sejak dini akan memunculkan dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental anak. Namun, pada kondisi saat ini nyaris sulit untuk benar-benar memisahkan gawai dari anak. Jika Hal tersebut tetap dibiarkan maka dapat menyebabkan kecanduan yang akan berisiko bagi kesehatan mental anak. Mengatur pemakaian gawai secara bijak dengan menerapkan batasan waktu secara tegas, mendampingi serta menyediakan aktivitas tanpa melibatkan gawai dapat menjadi solusi untuk masalah tersebut.
Kecanduan gawai artinya anak menghabiskan banyak waktunya di hadapan layar gawai. Anak selalu memegang gawai dalam setiap kesempatan, termasuk pada saat makan atau saat akan tidur. Waktu mereka dengan gawai melebihi waktu yang membuat mereka abai terhadap banyak hal, seperti interaksi dengan orang lain, abai pada pelajaran, dan tugas-tugas di rumah. Dengan banyaknya berbagai kasus anak kecanduan gawai yang hingga menyebabkan fisik dan mental anak terganggu, orang tua harus memiliki kesadaran untuk menegaskan dan mengawasi penggunaan gawai anak.
0 Post a Comment:
Posting Komentar