Teks Argumentasi - Pemberlakuan Jam Malam Bagi Anak Usia Remaja yang Dinilai Efektif

 Teks Argumentasi

Pemberlakuan Jam Malam Bagi Anak Usia Remaja yang Dinilai Efektif

Oleh :

Kelompok 7 Bahasa Indonesia XI K

Asyara [6], Hilmaya [14], Kharisma [19], Salsabila [27]


SMA Negeri 1 Sragen TP 2023/2024


image from : news.detik.com


Pemberlakuan jam malam dinilai efektif untuk mengatasi masalah-masalah khususnya pada remaja yang timbul selama 1 dekade ini. Tidak hanya kasus perkelahian, kriminalitas juga seks bebas telah merajalela dan harus segera ditangani dengan solusi yang dapat diterima semua kalangan baik remaja maupun orang tua. Pemerintah melalui dinas pendidikan juga terus berupaya melakukan sosialisasi untuk menekan lajunya tingkat kenakalan remaja. 

Tentu timbul pro dan kontra dari adanya pemberlakuan aturan ini, terutama bagi para remaja sendiri. Tidak semua remaja yang kontra terhadap aturan ini adalah remaja-remaja yang suka nongkrong di kafe hingga larut pagi atau sekadar pesta di klub malam. Tapi remaja-remaja yang memang memanfaatkan waktu malamnya untuk belajar di luar, seperti kafe atau tempat-tempat yang nyaman digunakan bersama teman-temannya untuk mencari udara segar setelah seharian beraktivitas di sekolah. Apalagi siswa-siswi yang kos pastinya akan jenuh bila hanya duduk diam di dalam kamar kos dengan suasana sepi tanpa orang lain yang dapat diajak berbincang ataupun orang tua yang sudah menyiapkan makanan siap santap di meja. Pasti mereka akan memilih untuk keluar sekaligus mencari makan malam daripada harus sibuk memasak ditambah dengan deadline tugas yang sudah menupuk. Apakah pemberlakuan jam malam ini benar-benar efektif? Lalu apa tujuan sebenarnya dari aturan ini bila justru dapat menghambat mobilitas sosial karena tidak semua anak yang keluar pada jam malam bernilai negatif?

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tahun 2021 kejadian kriminal di Kota Bandung mencapai 2.418 kasus. Kasus kriminal di Kota Bandung itu tertinggi terjadi pada malam hari, tepatnya pada pukul 18.00 WIB hingga 24.00 WIB, yakni mencapai 1.135 kasus. Hal ini menandakan bahwa tingkat kriminalitas pada malam hari sangatlah tinggi. Pemberlakuan jam malam akan dinilai sangat efektif untuk mengurangi tingkat kriminalitas pada malam hari. Maraknya, kriminalitas yang terjadi adalah perampokan, pembegalan, dan hal-hal yang menyimpang dari asusila seperti pemerkosaan, seks bebas, dan sebagainya. Pemberlakuan jam malam adalah sebuah upaya pemerintah untuk melindungi warganya, khususnya para remaja yang merupakan korban atau bahkan menjadi pelaku tindak kriminalitas yang memang dapat dicegah sebelumnya.

Dukungan serta peran orang tua sangat diperlukan untuk kesuksesan program kerja pemerintah dalam upaya menangani kasus-kasus yang umumnya terjadi pada malam hari yaitu, progam kerja pemberlakuan jam malam. Orang tualah sebagai pendamping dan pendidik anak selama mereka di rumah, keselamatan dan kenyamanan anak sudah menjadi tanggung jawab orang tua selama mereka belum menikah. Orang tua juga berperan penting dalam menentukan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh anak mereka. Mulai dari kapan mereka berpergian, kemana mereka akan pergi, dan dengan siapa mereka pergi. 

Banyak anak remaja zaman sekarang yang suka keluar malam dengan alasan kurang jelas. Mungkin mereka keluar malam dengan alasan ingin mengerjakan tugas di luar. Namun ternyata, mereka pergi nongkrong dengan tujuan yang tidak jelas, atau bekumpul bersama circle pertemanan negatif . Orang tua harus memberikan jam malam sesuai dengan usia anak mereka. Seiring pertumbuhannya, remaja juga memiliki pola pikir yang lebih dewasa dan dapat mengetahui baik buruk suatu hal yang ada di sekitarnya. Orang tua dapat memberikan toleransi jam malam jika anak memberikan alasan dan kegiatan yang jelas. Orang tua juga berhak untuk mengetahui dengan siapa anak bermain atau mencari informasi kepada teman anak mereka yang dapat dipercaya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pengawasan dan pencegahan terhadap hal negatif yang mungkin akan terjadi. Dengan melakukan hal-hal tersebut maka jam malam yang diberikan kepada remaja dapat diterapkan secara baik dan efektif.


Untuk mencegah kejahatan jalanan pada malam hari kembali muncul, upaya pencegahan perlu dilakukan bersama-sama. Salah satu upayanya yaitu pemberlakuan jam malam bagi anak-anak supaya tidak keluar malam tanpa aktivitas yang jelas. Keluarga dan masyarakat diminta  memastikan supaya anak-anak mereka pada khususnya, juga  anak-anak di lingkungan sekitar tempat tinggal mereka sudah berada di rumah maksimal pukul 22.00 WIB. Menurut pemerintah, penerapan jam malam adalah upaya yang dapat dilakukan bersama karena perkelahian pelajar seperti geng sekolah sekarang ini bergeser menjadi kejahatan jalanan di masyarat yang memicu tindak kriminalitas. Oleh sebab itu, masyarakat harus mulai mengendalikan agar anak-anak mereka tidak terjebak atau mulai melakukan aktivitas yang dilarang seperti kejahatan jalanan yang rata-rata dilakukan terutama pada malam hari.


Peran penting anak, orang tua, juga pemerintah sangat dibutuhkan demi kelancaran dan keberhasilan program kerja ini. Kerjasama seluruh elemen masyarakat Indonesia perlu guyub rukun serta gotong royong membangun negeri kita tercinta ini untuk kembali mewujudkan lingkungan yang aman, nyaman, dan damai. Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pemaparan di atas, tentu timbul pendapat pro dan kontra ketika program kerja ini dilaksanakan.  Akan tetapi, dari semua program yang telah pemerintah coba dan berujung kurang memberikan dampak progres yang signifikan atau bahkan tidak adanya perubahan. Oleh karena itu, program kerja ini dinilai paling efektif dan dapat menekan angka kriminalitas cukup tajam bahkan menghilangkan tindak-tindak kriminalitas yang ada.

0 Post a Comment:

Posting Komentar