Unsur - Unsur dalam Puisi



Unsur-Unsur dalam Puisi

Berikut ini adalah unsur-unsur yang membangun puisi berdasarkan buku Pembelajaran Puisi, Apresiasi dari Dalam Kelas oleh Supriyanto (2020: 10-14). Dalam buku tesebut dijelaskan bahwa unsur puisi terdiri dari unsur intrinsik dan ekstrinsik.
Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik puisi terdiri dari dua unsur, yaitu unsur batin dan unsur fisik. Unsur batin adalah unsur yang membahas struktur non-fisik pada puisi, sedangkan unsur fisik adalah unsur yang membahas bentuk fisik atau bentuk yang tampak pada puisi.
1. Unsur Batin
  • Tema/Makna: Pokok pikiran dasar untuk mengembangkan dan membuat sebuah puisi. Tema adalah unsur utama dalam puisi karena dapat menjelaskan makna yang ingin disampaikan seorang penyair.
  • Rasa: Rasa adalah sikap yang penyair terhadap suatu masalah yang diungkapkan dalam puisi. Pada umumnya, ungkapan rasa berkaitan dengan latar belakang penyair.
  • Nada: Nada adalah sikap penyair terhadap audiensnya yang berkaitan dengan makna dan rasa. Melalui unsur ini penyair dapat menyampaikan puisi dengan berbagai nada.
  • Amanat/Tujuan/Maksud: Amanat adalah pesan yang yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca atau pendengar. Bisa berupa anjuran, himbauan, ajakan atau pelajaran hidup.
2. Unsur Fisik
  • Gaya Bahasa: Gaya bahasa adalah cara pemakaian bahasa dalam karangan atau bagaimana seorang penyair mengungkapkan sesuatu yang akan dikemukakan dalam puisi.
  • Rima atau Irama: Rima atau irama adalah kesamaan nada atau bunyi. Rima bisa dijumpai tidak hanya di akhir tiap larik atau baris, namun dapat berada di antara tiap kata pada baris.
  • Tipografi: Tipografi adalah bentuk penulisan puisi. Biasanya puisi ditulis dalam bentuk baris, namun ada pula puisi yang ditulis dalam bentuk fragmen-fragmen bahkan dalam bentuk zig-zag dan model lainnya.
  • Diksi/Pilihan Kata: Diksi adalah pemilihan kata yang dilakukan seorang penyair dalam mengungkapkan puisinya. Pemilihan kata dalam puisi sangat berkaitan dengan makna yang ingin disampaikan penyair.
  • Imaji: Penyair menciptakan imaji atau pencitraan dalam puisinya berupa kata atau rangkaian kata untuk memperjelas apa yang ingin disampaikan penyair karena menggugah imajinasi pembaca dan pendengar puisi.
  • Kata Konkret: Kata konkret adalah bentuk kata yang bisa ditangkap indera manusia sehingga menimbulkan imaji. Kata-kata yang digunakan umumnya berbentuk kiasan untuk menggambarkan sesuatu. Contohnya seorang penyair dalam puisi menggunakan kata 'salju' untuk menggambarkan kebekuan jiwa.
Setelah menyimak penjelasan mengenai unsur intrinsik dalam puisi. Kita akan menyimak apa saja unsur ekstrinsik yang membangun puisi.
Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur yang terdapat di luar karya puisi, yaitu anatara lain:
  1. Unsur Biografi: Unsur biografi adalah latar belakang penyair yang cukup berpengaruh dalam pembuatan puisi. Contohnya latar belakang sosial dan budaya penyair.
  2. Unsur Sosial: Unsur sosial sangat erat kaitannya dengan keadaan masyarakat pada saat puisi dibuat. Misalnya, puisi yang dibuat pada masa kemerdekaan akan dipengaruhi oleh semangat perjuangan. Puisi yang dibuat pada saat masa pemerintahan kacau akan mencerminkan bagaimana keadaan saat itu dan dipenuhi sindiran terhadap pemerintah dan kondisi sosial yang terjadi dalam masyarakat.
  3. Unsur Nilai: Unsur nilai dalam puisi berkaitan dengan pendidikan, seni, hukum, politik, sosial, budaya, adat-istiadat, dan lain-lain. Nilai yang terkandung dalam puisi menjadi daya tarik yang akan memengaruhi baik tidaknya puisi.

0 Post a Comment:

Posting Komentar