Menulis Teks Biografi | Materi Bahasa Indonesia Kelas X | Kurikulum Sekolah Penggerak

 PELAJARAN 6

TEKS BIOGRAFI

 



RINGKASAN MATERI

Biografi merupakan tulisa tentang hidup seseorang yang berisi perjalanan hidup tokoh sejak kecil sampai tua, bahkan sampai meninggal, jasa-jasanya, buah karya, dan segala sesuatu yang dihasilkan semasa hidupnya. Membaca biografi dapat memberikan manfaat, mulai dari mengetahui hal yang menarik dan mengesankan dari perjalanan hidup tokoh hingga pembelajaran dari pengalaman hidup sang tokoh.

 

A.      Menelaah Teks Biografi

1.      Pengertian Biografi

Secara umum, biografi diartikan sebagai sebuah kisah riwayat hidup seseorang. Secara etimologis, kata biografi berasal dari Yunani, yaitu bios yang berarti hidup dan graphien yang berarti tulis. Dengan demikian, biografi dapat diartikan sebagai tulisan tentang kehidupan seseorang. Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, biografi adalah riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain. Biografi dapat berbentuk beberapa baris kalimat saja, namun juga dapat berupa lebih dari satu buku. Biografi singkat hanya memaparkan tentang fakta-fakta dari kehidupan seseorang dan peran pentingnya, sementara biografi yang panjang meliputi informasi-informasi penting, namun dikisahkan dengan lebih mendetail dan tentunya dituliskan dengan gaya bercerita yang baik. Secara umum, teks biografi memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a.       Memiliki struktur yang terdiri atas orientasi, peristiwa (masalah), dan reorientasi.

b.      Teks biografi disajikan dalam bentuk narasi.

c.       Berisi informasi faktual (fakta) yang berupa pengalaman hidup seseorang.

 

Teks biografi memuat tentang pengalaman hidup seorang tokoh, kelebihan, kekurangan, dan hal-hal lainnya yang bisa menginspirasi banyak orang. Penyusunan biografi memerlukan bahan-bahan utama dan bahan-bahan pendukung. Bahan utama penyusunan biografi dapat berupa benda-benda, seperti surat-surat, buku harian, atau kliping koran. Sementara bahan-bahan pendukungnya dapat berupa biografi lain, buku-buku referensi, atau sejarah yang memaparkan peranan subjek biografi itu. Sebuah biografi lebih kompleks dari pada sekadar tanggal lahir dan data-data pekerjaan seseorang. Biografi juga menceritakan tentang perasaan yang terlibat dalam kejadian-kejadian tersebut, yang menonjolkan perbedaan perwatakan termasuk pengalaman pribadi.

 

Bacalah contoh teks biografi berikut!

Dewi Sartika

 

Dewi Sartika merupakan putri dari pasangan priyayi Sunda, yaitu Nyi Raden Rajapermas dan Raden Somanagara. Walaupun bertentangan dengan adat yang berlaku di masyarakat, kedua orang tua Dewi Sartika tetap menginginkan putrinya berpendidikan. Oleh karena itu, pasangan suami istri tersebut menyekolahkan Dewi Sartika di Sakola Belanda.

Pasca wafatnya sang Ayah, Dewi Sartika diasuh oleh pamannya yang menjabat sebagai Patih Cicalengka. Dari sang Paman inilah dirinya mendapatkan pengetahuan tentang kebudayaan tanah leluhurnya, yaitu Sunda. Sementara itu,pengetahuan tentang kebudayaan barat ia terima dari seorang nyonya asisten residen Belanda.

Sejak kecil, Dewi Sartika memang sudah tertarik dengan kegiatan pendidikan. Sambil bermain bersama anak-anak pembantu kepatihan, Dewi Sartika juga mengajarkan mereka berbagai pelajaran, seperti membaca, menulis, hingga belajar bahasa Belanda. Beberapa benda seperti papan bilik kandang kereta, arangm dan pecahan genting ia gunakan sebagai media pembelajaran. Pada waktu itu, Dewi Sartika baru berusia 10 tahun. Tindakan yang ia lakukan sudah menghebohkan masyarakat Cicalengka. Hal ini dikarenakan pada waktu itu beberapa anak-anak Cicalengka sudah mampu membaca, menulis, dan berbahasa Belanda.

Setelah beranjak remaja, Dewi Sartika kembali lagi ke rumah ibunya di Bandung. Usia yang beranjak dewasa membuat Dewi Sartika semakin optimis untuk menggapai cita-citanya. Cita-citanya tersebut juga mendapat dukungan dari pamannya yang menjabat sebagai Bupati Martanagara. Meski mendapat dukungan dari paman, bukan berarti membuat dirinya mudah dalam mewujudkan cita-cita. Hal ini dikarenakan adat istiadat waktu itu sangat mengekang kaum wanita.

Pada tahun 1902, Dewi Sartika mampu meyakinkan pamannya untuk mendirikan sekolah di belakang rumahnya di Bandung. Dewi Sartika beserta beberapa anggota keluarga perempuan mulai mengajarkan kaum wanita dengan materi merendam, memasak, menulis, dan menjahit. Akhirnya, pada Januari 1904, Dewi Sartika mendirikan Sakola Istri pertama se-Hindia-Belanda. Hal itu ia lakukan setelah berkonsultasi dengan Bupati Martanagara.

Dalam melaksanakan pembelajaran, Dewi Sartika dibantu oleh Nyi Poerwa dan Nyi Oewid. Pada awalnya, murid di Sakola Istri terdiri dari 20 orang. Pada tahun 1905, sekolahnya menambah kelas sehingga dipindahkan ke Jalan Ciguriang Kebon Cau. Lokasi ini dibeli Dewi Sartika dengan uang tabungannya sendiri serta sumbangan dana dari Bupati.

Angkatan pertama Sakola Istri lulus pada tahun 1909. Pada tahun-tahun berikutnya, Sakola Istri mulai banyak bermunculan di wilayah Pasundan dengan membawa semangat dan cita-cita Dewi Sartika. Hingga akhirnya, pada tahun 1912 sudah ada 9 Sakola Istri se-kabupaten Pasundan. Memasuki usia yang kesepuluh, sekolah ini berganti nama menjadi Sakola Keutamaan Istri.

Seluruh wilayah Pasundan telah memiliki Sakola Keutamaan Istri di setiap daerahnya pada tahun 1920. Tidak hanya di Pasundan, semangat Dewi Sartika juga menyeberang hingga Pulau Sumatra di mana Encik Rama Saleh juga mendirikan Sakola Keutamaan Istri di Bukittinggi. Sejak tahun 1929 atau tepat pada 25 tahun berdirinya sekolah ini, Dewi Sartika kembali mengganti nama sekolahnya. Dewi Sartika mengganti nama sekolah ini menjadi Sakola Raden Dewi.

Atas jasanya di bidang pendidikan, maka Pemerintah Hindia-Belanda menganugerahi dirinya Bintang Jasa. Pada 11 September 1947, Dewi Sartika meninggal dunia. Ia dimakamkan di desa Rahayu, Cineam, Tasikmalaya. Tiga tahun kemudian, jasadnya dipindahkan ke kompleks pemakaman Bupati Bandung.

Sebagai generasi muda, kita tentu tidak boleh melupakan jasa Dewi Sartika dalam memperjuangkan pendidikan. tidak hanya sekadar mengenang, semoga kita juga dapat meneladani dan terinspirasi untuk melakukan hal yang sama dengan Dewi Sartika. Harapannya tentu saja agar wajah pendidikan Indonesia, khususnya bagi kaum wanita lebih cerah.

 

2.      Macam-Macam Biografi

Biografi dapat dibedakan berdasarkan beberapa hal, yaitu berdasarkan sisi penulis, berdasarkan sisi penulis, berdasarkan izin, berdasarkan isi, berdasarkan persoalan yang dibahas, dan berdasarkan penerbitannya.

 

a.      Berdasarkan Sisi Penulis

Berdasarkan sisi penulis, biografi dibedakan menjadi dua, yaitu autobiografi dan biografi

1)        Autobiografi adalah teks biografi yang naskahnya ditulis sendiri oleh tokoh yang tercatat perjalanan hidupnya.

2)        Biografi adalah teks biografi yang naskahnya ditulis oleh orang lain.

 

b.      Berdasarkan Izin

Berdasarkan izinya, biografi dibedakan menjadi dua, yaitu authorized biography dan unauthorized biography.

1)        authorized biography adalah  biografi yang penulisan naskahnya seizin atau sepengetahuan tokoh di dalamnya.

2)        unauthorized biography adalah biografi yang naskahnya ditulis seseorang tanpa sepengetahuan atau seizin dari tokoh di dalamnya (biasanya karena telah meninggal dunia)

 

c.       Berdasarkan Isi

Berdasarkan isinya, biografi dibedakan menjadi dua, yaitu biografi perjalanan hidup dan biografi perjalanan karier.

1)        Biografi perjalanan hidup adalah biografi yang isinya berupa perjalanan hidup lengkap atau sebagian yang paling berkesan dari seorang tokoh.

2)        Biografi perjalanan karier adalah biografi yang isinya berupa perjalanan karier seorang tokoh dari awal karier hingga karier terbaru, atau sebagian perjalanan karier dalam mencapau sukses tertentu.

 

d.      Berdasarkan Persoalan yang Dibahas

Berdasarkan persoalan yang dibahas biografi dibedakan menjadi tiga, yaitu biografi politik, intelektual biografi, dan biografi jurnalistik atau biografi sastra.

1)        Biografi politik adalah biografi yang berisi penulisan tokoh-tokoh dari sudut politik. Dalam biografi semacam ini, bahan-bahan dikumpulkan melalui riset. Namun, biografi semacam ini kadang kala tidak lepas dari kepentingan penulis ataupun sosok yang ditulisnya.

2)        Intelektual biografi adalah biografi yang disusun melalui riset dan segenap temuan dituangkan penulisnya dalam gaya penulisan ilmiah.

3)        Biografi jurnalistik atau biografi sastra adalah biografi yang materi penulisannya diperoleh dari hasil wawancara terhadap tokoh yang akan ditulis atau yang menjadi rujukan sebagai pendukung penulisan.

 

e.       Berdasarkan Penerbitannya

Berdasarkan penerbitannya, biografi dibedakan menjadi dua, yaitu buku sendiri dan buku subsidi.

1)        Buku sendiri maksudnya penerbitan buku kategori ini dilakukan atas inisiatif penerbit dengan seluruh biaya penulisan, percetakan, dan pemasaran ditanggung oleh produsen. Biografi jenis ini biasanya memuat kisah hidup tokoh-tokoh yang diperkirakan akan menarik perhatian.

2)        Buku subsidi maksudnya biaya pembuatan buku jenis ini dibiayai oleh sponsor. Biasanya pola ini dilakukan pada buku-buku yang diperkirakan dari segi komersial tidak akan laku atau kalaupun bisa dijual harganya sangat tinggi sehingga tidak terjangkau.

 

3.      Mengidentifikasi Struktur Teks Biografi

Struktur teks adalah bagian-bagian teks yang sambung-menyambung dan berkaitan sehingga membentuk atau membangun sebuah teks yang utuh. Teks biografi termasuk ke dalam teks narasi. Struktur teks biografi hampir sama dengan struktur teks narasi secara umum. Struktur teks biografi juga sama dengan teks cerita ulang lainnya, seperti cerpen dan hikayat. Secara umum, teks biografi terdiri atas orientasi, peristiwa dan masalah, serta reorientasi.

 

a.      Orientasi

Orientasi merupakan bagian pengenalan tokoh yang isinya adalah gambaran awal dari tokoh tersebut dalam suat biografi. Orientasi biasanya berisi asal-usul tokoh yang diceritakan dalam biografi, seperti tempat dan tanggal lahir.

 

b.      Peristiwa dan Masalah

Peristiwa dan masalah merupakan bagian peristiwa yang dialami tokoh. Bagian ini berisi penjelasan dari suatu cerita, baik pemecahan masalah, peristiwa menyenangkan, menegangkan, sampai kesedihannya. Dari semua cerita itu, kemudian ada tahapan dalam menuju kesuksesannya. Dalam bagia ini juga terdapat gambaran-gambaran sifat dan perilaku tokoh yang diceritakan dalam biografi tersebut. Dari situlah pembaca dapat mengambil nilai-nilai positif yang ada pada diri tokoh.

 

c.       Reorientasi

Bagian reorientasi bersifat opsional, artinya bagian ini tidak harus ada dalam teks biografi. Reorientasi merupakan bagian penutup teks biografi tersebut. Dalam bagian ini juga terdapat pesan dari penulis untuk meneladani sifat dan sikap dari tokoh biografi tersebut.

 

Bacalah contoh identifikasi struktur biografi berikut!

 

Struktur Teks

Paragraf

Orientasi

 

B.J. Habibie merupakan Presiden ketiga Republik Indonesia yang lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936. la merupakan putra keempat dari delapan bersaudara pasangan suami istri Bugis Jawa, yaitu Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo. Pernikahannya dengan Hasri Ainun Habibie pada 12 Mei 1962 dikaruniai dua orang anak, yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.

 

Peristiwa dan masalah

 

Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare. Sementara itu, ayahnya meninggal dunia pada 3 September 1950 karena serangan jantung. Setelah wafatnya sang Ayah, Habibie pindah ke Bandung untuk menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Semasa sekolah, prestasinya sangat menonjol terutama di bidang-bidang eksakta.

Setelah menamatkan SMA-nya, ia melanjutkan studinya di Universitas Indonesia Bandung (sekarang ITB). Setelah lulus, Habibie terbang ke Jerman untuk belajar di Technische Hochschule Jerman. Gelar diploma diraih Habibie pada tahun 1960, kemudian menyusul gelar doktor di tempat yang sama pada tahun 1965.

Perjuangan Habibie untuk mencapai cita-cita dilalui dengan penuh rintangan dan kerja keras. Musim liburan bukan liburan bagi beliau, namun kesempatan emas yang harus diisi dengan ujian dan mencari uang untuk membeli buku. Sehabis masa libur, beliau juga terus belajar.

Habibie merupakan tokoh yang genius dan dikagumi banyak orang. Bagaimana tidak? Beliau hanya membutuhkan waktu 1 tahun untuk menyelesaikan kuliahnya di Universitas Indonesia. Sementara itu, ia membutuhkan waktu 10 tahun hingga meraih gelar doktor dengan predikat summa cumlaude.

Setamat kuliah, Habibie bekerja di perusahaan pesawat terbang terkemuka di Jerman yaitu MMB GMBH. Semasa mendedikasikan hidupnya di industri pesawat terbang, dirinya pernah memperoleh penghargaan bergengsi, yaitu Theodore Van Karman Award. Melihat sepak terjangnya, Soeharto pun memanggilnya pulang ke Indonesia untuk menjadi menteri.

Semasa pemerintahan Presiden Soeharto, Habibie pernah memegang beberapa jabatan penting. Di antaranya adalah Menteri Negara Ristek, Kepala BPPT, hingga wakil Presiden Republik Indonesia. Setelah Soeharto berhenti sebagai Presiden Republik Indonesia, Mahkamah Agung mengukuhkan Habibie menjadi Presiden ketiga Republik Indonesia.

Bapak Teknologi Indonesia ini wafat pada tanggal 11 September 2019 di RSPAD Gatot Soebroto karena masalah jantung setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit. Jenazah Habibie disemayamkan di Patra Kuningan, Jakarta. Habibie dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, di samping makam istrinya, Hasri Ainun Habibie.

 

Reorientasi

 

Banyak keteladanan dari sosok Habibie yang dapat kita contoh. Beliau memiliki tekad yang kuat, terutama ketika belajar di Jerman. Habibie juga merupakan sosok yang sangat mencintai tanah airnya, Indonesia. Beliau rela kembali ke Indonesia untuk mewujudkan mimpinya membuat pesawat terbang bagi tanah airnya guna menghubungkan seluruh wilayah kepulauan Indonesia. Ketika itu, posisinya di Jerman sangat penting dan sangat dikenal di sana. Habibie juga dikenal sebagai sosok yang sangat visioner dan fokus dengan tujuannya. Beliau membangun Indonesia dengan teknologi melalui pesawat terbang. Salah satu keberhasilannya adalah membuat pesawat N250 Gatotkaca. Habibie juga terkenal dengan perannya yang membangun berbagai industri strategis di Indonesia.

 

 

 

4.      Menemukan Pola Penyajian Karakter Unggul dalam Tokoh dalam Biografi

Sebuah biografi, biasanya berisi tentang perjalanan hidup seseorang, mulai dari awal hingga mencapai kesuksesan. Dalam pola penyajiannya, akan diceritakan tentang permasalahan yang dihadapi, kesusahan yang dihadapi tokoh, hingga jalan kokoh dalam menggapai kesuksesan. Pola penyajian cerita dalam biografi dapat dilihat dari alur atau jalan cerita, sudut pandang penceritaan, dan fokus penceritaan.

 

Bacalah biografi singkat Hellen Keller berikut!

Salah satu orang yang memiliki banyak kekurangan, tetapi akhirnya dihormati oleh dunia dialami oleh Hellen Adams Keller. Ia adalah tokoh kemanusiaan yang menyandang cacat, yakni tuna netra, tuna wicara, dan tuna rungu. Meskipun demikian, ia berhasil lulus dari Radcliffe College pada 28 Juni 1904 sebagai seorang buta tuli pertama yang lulus pendidikan kesarjanaan. Ia berhasil menajamkan kepekaan dengan caranya sendiri. Pemikiran dan buah karya tulisnya menjadi inspirasi dan pembelajaran bagi banyak orang.

Hellen Keller, demikian sapaan akrabnya, dikenal sebagai pribadi yang sangat peduli terhadap sesama. la seorang guru dan penulis terkenal. la dilahirkan pada tanggal 20 Juni 1880 di Tuscumbla, sebuah kota kecil di Alabama bagian AS. Sampai usia satu setengah tahun, Hellen Keller berada dalam keadaan sehat. Akan tetapi, suatu saat menderita sakit keras sehingga mengakibatkan tidak bisa mendengar dan melihat lagi. Dalam kondisi seperti ini, banyak orang yang tidak peduli dengannya, sebab menurut pandangan masyarakat, tidak ada yang dapat diharapkan dari orang seperti dia. Akhirnya, prestasi demi prestasi diukirnya. Hellen Keller yang buta, bisu, dan tuli itu pernah belajar berbicara dengan caranya sendiri dan ia berhasil. Tidak hanya itu, ia juga pernah mengambil bagian dalam permainan sandiwara dan film. Hal tersebut hampir mustahil bagi penyandang cacat ganda.

Dalam dunia pendidikan, Hellen Keller juga diperhitungkan sebagai tokoh yang disegani. Dalam kegiatan kemasyarakatan, Hellen Keller juga dikenal sebagai tokoh yang sangat aktif memberikan sumbangan pemikiran dan aktif memperjuangkan kaum cacat netra. Karya-karyanya dalam bidang sastra sangat bermutu bahkan telah diterbitkan dalam tiga bahasa, yakni bahasa Inggris, Prancis, dan Jerman. Dia juga menerbitkan majalah dalam huruf braille dan diterbitkan dalam tiga bahasa tadi.

Hellen Keller pernah menduduki jabatan sebagai ketua The American Foundation for The Blind, yakni lembaga yang dikhususkan untuk orang-orang buta. Hal ini semakin menambah kesibukannya serta menambah beban pelayanan yang ekstra. Banyak orang yang datang kepadanya, baik melalui surat ataupun datang sendiri ke rumah atau kantornya. Kebanyakan mereka datang untuk memohon bantuannya. Hellen Kellr pun membantunya dengan senang hati.

Hellen Keller menjadi seseorang yang terkenal dan kaya. Lalu, apakah uang yang ia terima dihambur-hamburkan demi kesenangannya? Ternyata tidak. Walaupun melalui tangannya mengalir banyak uang, ia tetap memilih hidup sederhana.

 

(Sumber: Profil Profil Sukses Orang-Orang Penyandang Kekurangan Fisik atau Mental, dengan perubahan seperlunya)

 

Berdasarkan biografi Heller Adams Keller di atas, dapat disampaikan pola penyajian karakter unggul tokoh sebagai berikut.

 

Alur cerita

Alur yang digunakan adalah alur maju.

Cerita diawali dengan identitas diri Hellens Adam’s keller. Ia adalah tokoh kemanusiaan yang menyandang cacat, yakni tuna netra, tuna wicara, dan tuna rungu. Meskipun demikian, ia berhasil lulus dari Radcliffe College pada 28 Juni 1904 sebagai seorang buta tuli pertama yang lulus pendidikan kesarjanaan. Ia berhasil menajamkan kepekaan.

Pemikiran dan buah karya tulisnya menjadi inspirasi dan pembelajaran bagi banyak orang. Hellen merupakan orang yang terlahir dengan tubuh sempurna. Namun, suatu saat dia sakit keras sehingga menyebabkan dia mengalami buta, bisu, dan tuli.

Meskipun memiliki kekurangan, dia tidak patah semangat untuk bersekolah sehingga dapat berprestasi dan menjadikan dia seorang yang sukses.

 

Sudut pandang

Orang ketiga serba tahu

Gaya penulisan

Deskripsi naratif

Fokus penceritaan

Usaha dalam menggapai karier hingga akhirnya menuju keberhasilan, meskipun memiliki kekurangan fisik.

 

 

B.       Mengungkapkan Kembali Keteladanan dalam Teks Biografi

Tokoh yang dimuat dalam biografi biasanya memiliki andil atau peran yang besar dalam sejarah kehidupan manusia. Dari tokoh tersebut, Anda dapat meneladani sifat-sifat yang dimiliki oleh tokoh. Sifat-sifat yang dapat diteladani dari tokoh yang ada dalam biografi dapat ditemukan dalam bagian peristiwa dan masalah. Keteladanan tokoh dapat dilihat dari cara-cara tokoh menghadapi permasalahan dalam hidupnya hingga dapat mencapai kesuksesan.

 

1.      Menuliskan Kepribadian Unggul dan Dapat Diteladani dari Tokoh Biografi

Tokoh yang dimuat dalam sebuah biografi, tentu tokoh yang memiliki keistimewaan. Keistimewaan tersebut menumbuhkan dorongan atau motivasi, khususnya kepada pembaca agar dapat meneladaninya. Perhatikan contoh cara mengidentifikasi kepribadian unggul yang dimiliki oleh B.J Habibie berikut!

Kutipan Teks Biografi

Kepribadian Unggul

Habibie juga merupakan sosok yang sangat mencintai tanah airnya, Indonesia. Beliau rela kembali ke Indonesia mewujudkan mimpinya membuat pesawat terbang bagi tanah air untuk menghubungkan seluruh wilayah kepulauan Indonesia.

 

Cinta tanah air.

Habibie juga dikenal sebagai sosok yang sangat visioner dan fokus dengan tujuannya. Beliau membangun Indonesia dengan teknologi melalui pesawat terbang. Salah satu keberhasilannya adalah membuat pesawat N250 Gatotkaca. Habibie juga terkenal dengan perannya yang membangun berbagai industri strategis di Indonesia ketika menjabat

 

Seseorang yang visioner

Perjuangan Habibie untuk mencapai cita-cita dilalui dengan penuh rintangan dan kerja keras. Musim liburan bukan liburan bagi beliau, namun kesempatan emas yang harus diisi dengan ujian dan mencari uang untuk membeli buku. Sehabis masa libur, beliau juga terus belajar.

 

Seorang pekerja keras.

 

 

2.      Menjelaskan Cara Meneladani Karakter Unggul Tokoh dengan Menggunakan Teks Eksposisi

Meneladani karakter tokoh dalam biografi dapat diungkapkan dalam bentuk teks eksposisi. Teks eksposisi adalah teks yang berisi paragraf atau karangan yang di dalamnya terkandung sejumlah pengetahuan dan informasi yang disajikan secara singkat, padat, akurat, dan mudah dipahami. Teks eksposisi bersifat nyata dan ilmiah atau dapat dikatakan sebagai teks nonfiksi. Teks eksposisi memiliki tujuan untuk memaparkan atau menjelaskan sejelas-jelasnya mengenai sejumlah informasi tertentu kepada para pembaca. Dengan membaca teks eksposisi, pembaca akan mendapatkan pengetahuan secara rinci dari suatu hal atau kejadian.

 

Perhatikan contoh berikut!

 

Karakter Unggul Tokoh

Faktor Keteladanan Tokoh

B.J Habibie : Bekerja keras untuk dapat mencapai cita-cita

Cita-cita dapat dicapai dengan kerja keras. Tanpa kerja keras, cita-cita hanya akan menjadi sebuah mimpi. Bekerja keras untuk menggapai cita-cita dapat dilakukan dengan berbagai hal, seperti banyak membaca buku dan memanfaatkan waktu luang dengan baik.

Kesuksesan juga memerlukan pengorbanan. Untuk dapat sukses, Anda harus mau mengorbankan waktu bersenang-senang untuk bekerja dan belajar demi meraih cita-cita.

Dewi Sartika : Memperjuangkan pendidikan

Pendidikan merupakan hal yang penting bagi masyarakat dan bangsa. Pendidikan paling dasar dimulai dari keluarga, setelah itu sekolah dan lingkungan masyarakat. Setiap jengkal kehidupan tidak lepas dari pendidikan, baik pendidikan formal maupun nonformal. Oleh sebab itu, memperjuangkan pendidikan untuk masyarakat merupakan hal yang sangat penting. Masyarakat yang berpendidikan akan membawa kemajuan bagi bangsanya.

 

 

C.      Menganalisis Makna dan Kebahasaan Teks Biografi

Teks biografi merupakan teks narasi yang tergolong teks makro. Struktur dalam teks biografi tidak harus sama. Struktur teks biografi bergantung pada cara penulis menyampaikan gambaran tentang tokoh dan peristiwa yang dialaminya. Ada empat hal yang perlu diperhatikan untuk mempermudah penulisan teks biografi, yaitu judul bografi; hal menarik dan mengesandakn yang ditampilkan dalam kehidupan tokoh; hal mengagumkan dan mengharukan yang muncul dalam kehidupan tokoh; serta hal yang dapat dicontoh dari kehidupan tokoh.

1.      Mendata Pokok-pokok Informasi dalam Teks Biografi

Teks biografi berisi kisah tokoh atau pelaku, peristiwa, dan masalah yang dihadapi tokoh tersebut. Biografi termasuk ke dalam teks narasi. Pada umumnya, teks narasi dikembangkan secara deskriptif dan naratif. Persamaan dari paragraf deskriptif dan naratif, yaitu ide pokoknya tidak terdapat dalam satu kalimat. Untuk mengetahui informasi pokok dalam teks biografi, Anda harus membaca dan memahami isi teks biografi tersebut secara keseluruhan. Setelah membaca secara keseluruhan, Anda dapat menentukan sendiri informasi pokoknya, bukan berdasarkan ide pokok yang biasanya terdapat dalam kalimat utama.

 

Perhatikan contoh berikut!

Kutipan Teks

Pokok Informasi

B.J. Habibie merupakan Presiden ketiga Republik Indonesia yang lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936. Ia merupakan putra keempat dari delapan bersaudara pasangan suami istri Bugis Jawa, yaitu Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardjojo. Pernikahannya dengan Hasri Ainun Habibie pada 12 Mei 1962 dikaruniai dua orang anak, yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kamal.

 

B.J. Habibie merupakan Presiden Republik Indonesia ketiga yang lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936.

Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare. Sementara itu, Ayahnya meninggal dunia pada 3 September 1950 karena serangan jantung. Setelah wafatnya sang Ayah, Habibie pindah ke Bandung untuk menuntut ilmu di Gouverments Middlebare School. Semasa sekolah, prestasinya sangat menonjol terutama di bidang-bidang eksakta.

Setelah menamatkan SMA-nya, ia melanjutkan studinya di Universitas Indonesia Bandung (sekarang ITB). Setelah lulus, Habibie terbang ke Jerman untuk belajar di Technische Hochschule Jerman. Gelar diploma diraih Habibie pada tahun 1960, kemudian menyusul gelar doktor di tempat yang sama pada 1965.

 

B.J. Habibie bersekolah di ITB Bandung, kemudian meneruskan studi di Jerman dan mendapatkan gelar doktor pada tahun 1965.

Semasa pemerintahan Presiden Soeharto, Habibie pernah memegang beberapa jabatan penting. Di antaranya adalah Menteri Negara Ristek, Kepala BPPT, hingga wakil Presiden Republik Indonesia. Setelah Soeharto berhenti sebagai Presiden Republik Indonesia, Mahkamah Agung mengukuhkan Habibie menjadi Presiden ketiga Republik Indonesia.

Bapak Teknologi Indonesia ini wafat pada tanggal 11 September 2019 di RSPAD Gatot Soebroto karena masalah jantung setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit. Jenazah Habibie disemayamkan di Patra Kuningan, Jakarta. Habibie dimakamkan di Taman Makan Pahlawan Kalibata, Jakarta, di samping makam istrinya, Hasri Ainun Habibie.

B.J. Habibie merupakan seorang tokoh nasional yang menduduki posisi penting dalam pemerintahan. Puncaknya, beliau menjadi Presiden ketiga Republik Indonesia menggantikan Soeharto. B.J. Habibie meninggal pada tanggal 19 September 2019.

 

2.      Menemukan Pola Penyajian Karakter Unggul Tokoh

Karakter unggul tokoh dapat disampaikan oleh penulis menggunakan penyampaian secara langsung dan secara deskriptif.

 

a.      Secara langsung

Penyampaian secara langsung berarti penulis menyampaikan karakter tokoh secara tersurat.

Contoh :

Habibie juga merupakan sosok yang sangat mencintai tanah airnya, Indonesia. Beliau rela kembali ke Indonesia mewujudkan mimpinya membuat pesawat terbang bagi tanah airnya untuk menghubungkan seluruh wilayah kepulauan Indonesia.

Dalam kutipan tersebut, penulis menyampaikan karakter unggul B.J. Habibie secara langsung, yaitu sebagai seorang yang sangat mencintai tanahnya airnya.

 

b.      Secara deskriptif

Penyampaian secara deskriptif, berarti penulis tidak secara langsung menyebutkan karakter unggul tokoh. Penulis menyajikan karakter unggul tokoh dengan mendeskripsikan cara tokoh menghadapi permasalahan yang dihadapinya atau cara pandang tokoh dalam menghadapi kesulitan.

Contoh :

Perjuangan Habibie untuk mencapai cita-cita dilalui dengan penuh rintangan dan kerja keras. Musim liburan bukan liburan bagi beliau, namun kesempatan emas yang harus diisi dengan ujian dan mencari uang untuk membeli buku. Sehabis masa libur, beliau juga terus belajar.

Dalam kutipan tersebut, penulis menggambarkan sosok Habibie sebagai seorang pekerja keras. Dia merelakan waktu liburan untuk bekerja agar bisa membeli buku.

 

3.      Mengidentifikasi Kaidah Bahasa Teks Biografi

Sebuah teks dibangun atas beberapa unsur kebahasaan. Unsur-unsur kebahasaan yang terdapat dalam teks biografi, antara lain kata hubung (konjungsi), kata rujukan, keterangan waktu, aktivitas dan tempat, serta kata kerja.

 

a.      Kata Hubung (Konjungsi)

Kata hubung (konjungsi) adalah kata yang berfungsi sebagai penghubung antara satu kata dan kata lain dalam satu kalimat. Selain itu, kata hubung juga berfungsi untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lain. Konjungsi dibedakan menjadi dua, yaitu konjungsi intrakalimat dan konjungsi antarkalimat. Konjungsi intrakalimat adalah konjungsi  yang berfungsi sebagai penghubung kata dala satu kalimat, seperti dan, lalu, serta kemudian.  Sementara konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang berfungsi menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain, misalnya akan tetapi, meskipun demikian, dan oleh karena itu.

Contoh:

1)   Ia merupakan putra keempat dari delapan bersaudara pasangan suami istri Bugi Jawa, yaitu Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardjojo.

2)   Di akhir masa jabatan sebagai presiden RI, pertanggungjawaban Habibie ditolak MPR, kemudian beliau resmi diberhentikan.

 

b.      Kata Rujukan

Dalam teks biografi biasanya terdapat “siapa” (partisipan) melakukan “apa” (peristiwa) di suatu “tempat” pada “waktu” tertentu (keterangan). Pada teks biografi partisipannya adalah tokoh yang diceritakan yang terlibat pada peristiwa lampau. Untuk menyebutkan nama tokoh sering digunakan pula pronomina atau sering dikenal dengan istilah kata ganti atau kata rujukan. Kata ganti atau kata rujukan adalah kata yang sering digunakan untuk menggantikan benda dan menamai seseorang atau sesuatu secara tidak langsung. Contoh pronomina, antara lain ia, -nya, dia, beliau, mereka, kami, kita, dan kalian.

 

Perhatikan contoh berikut!

B.J. Habibie merupakan Presiden ketiga Republik Indonesia yang lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936. Ia merupakan putra keempat dari delapan bersaudara pasangan suami istri Bugis Jawa, yaitu Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardjojo.

 

Kata ia dalam paragraf di atas merujuk B.J. Habibie yang telah disebutkan pada kalimat sebelumnya.

 

c.       Kata Kerja

Kata kerja (verba) adalah kelas kata yang biasanya berfungsi sebagai predikat. Jenis kata kerja yang banyak ditemukan dalam teks biografi adalah kata kerja material. Kata kerja material adalah kata kerja yang menunjukkan aktivitas dan perbuatan nyata yang dilakukan oleh partisipan. Kata kerja material menunjukkan perbuatan fisik maupun peristiwa, misalnya membaca, menulis, menendang, dan bekerja.

Contoh :

1)   Dewi sartika beserta beberapa anggota keluarga perempuan mulai mengajarkan kaum wanita dengan materi merendam, memasak, menulis, dan menjahit.

2)   Akhirnya, pada Januari 1904, Dewi Sartika mendirikan Sakola Istri pertama Se-Hindia-Belanda. Hal itu ia lakukan setelah berkonsultasi dengan Bupati Martanagara.

3)   Beliau rela kembali ke Indonesia mewujudkan mimpinya membuat pesawat terbang bagi tanah airnya untuk menghubungkan seluruh wilayah kepulauan Indonesia.

4)   Setelah lulus, Habibie terbang ke Jerman untuk belajar di Technische Hochschule Jerman

 

d.      Keterangan Waktu, Peristiwa, dan Tempat

Pada teks biografi B.J. Habibie, ada kata-kata yang menunjukkan keterangan waktu, aktivitas, dan tempat.

 

No

Waktu

Peristiwa

Tempat

1

25 Juni 1936

Lahir

Pare-Pare, Sulawesi Selatan

2

Tahun 1965

Meraih gelar doktor

Jerman

3

11 September 2019

Meninggal dunia

Jakarta

 

D.      Menceritakan Kembali Isi Teks Biografi

Menceritakan biografi bersifat faktual, artinya teks biografi bersifat fakta dan bukan karangan dari penulis. Penulisan teks biografi harus menggunakan bahasa baku. Bahasa baku adalah ragam bahasa yang cara pengucapan dan penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah standar. Kaidah standar dapat berupa Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), tata bahasa baku, dan Kamus Bahasa Besar Indonesia (KBBI).

 

1.      Menceritakan Kembali Teks Biografi dengan Pola Penyajian yang Berbeda

Menceritakan kembali teks biografi dapat disajikan dalam bentuk narasi penuh ataupun campuran antara narasi dengan dialog. Apabila cerita ditulis dengan narasi penuh, Anda harus memperhatikan kaidah dan struktur dalam menulis teks narasi. Penggunaan bahasa juga perlu diperhatikan saat menulis kembali teks biografi. Penulisan kembali teks biografi harus menggunakan bahasa baku.

 

2.      Menceritakan Kembali Teks Biografi dengan Bahasa yang Berbeda.

Menceritakan kembali teks biografi dapat dilakukan dengan menentukan pokok-pokok informasi dalam setiap paragraf pada teks biografi, kemudian menggabungkannya menggunakan konjungsi yang benar. Dalam menceritakan ulang sebuah teks biografi, Anda tidak boleh mengurangi atau menambah informasi yang ada dalam teks biografi tersebut. Meskipun ditulis dengan bahasa yang berbeda, penulisan harus tetap memperhatikan ejaan dan tata bahasa Indonesia yang benar.

 

 

0 Post a Comment:

Posting Komentar